Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Komunitas Milenial Aceh Anti Hoax (KMA2H) melihat masih banyak informasi hoax yang bersiliweran di jagat maya melalui media sosial. Sehingga, mereka membentuk tim untuk memantau informasi palsu.
Gerakan Milenial Antihoax ini didasari terhadap maraknya informasi hoax yang beredar di masyarakat. Romi Rosadi, Koordinator KMA2H mengatakan, saat ini pengguna gadget dan punya akun media sosial di Aceh semakin bertambah.
Kemudian arus informasi juga semakin banyak. Namun hanya sedikit yang melakukan cek dan ricek dari informasi itu, dan langsung membagikannya.
“Kenapa milenial, karena pengguna gadget yang paling banyak adalah Milenial, apalagi di Aceh,” kata Romi saat mendeklarasikan gerakan milenial anti hoax Aceh, di Hotel Kyriad, Banda Aceh, Selasa (19/3).
Untuk itu pihaknya akan menangkal hoax terutama di kalangan milenial, untuk memberikan edukasi, apabila mendapat informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan.
“Kita harus jadi Avengers untuk mengalahkan sesuatu penjahat bernama thanos (hoax). Hoax membuat sahabat bisa bertengkar dengan sahabat,” sebutnya.
Menurutnya, masih banyak masyarakat Aceh yang mudah termakan hoax. Misalnya, kasus hoax foto Ma’ruf Amin yang di edit oleh pemuda asal Aceh Utara akhir tahun 2018 lalu, juga turut meresahkan warga. Meskipun itu tidak benar.
Untuk menangkal hoax, mereka punya formula untuk itu. Kata Romi, pertama jika dapat informasi harus di cek dan jangan langsung dibagikan. Tapi pelajari isi dari informasi tersebut.
Kemudian tanyakan informasi itu dengan sumber yang berkompeten dan bisa dipertanggungjawabkan. Lalu, tindak lanjuti apakah pantas untuk dibagikan ke media sosial atau tidak.
“Artinya kita juga harus bijaksana dalam menindak lanjuti sebuah informasi. Membicarakan hoax ini sepanjang masa. Jadi bukan hanya sebatas Pilpres. Jika Aceh clear, hoax di Sumatera bisa terasi,” sebutnya. [Randi]
