Aksi Tolak PT EMM, Mahasiswa Dibubarkan Dengan Gas Air Mata

(ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ratusan mahasiswa lintas Universitas di Aceh berhamburan, saat pihak keamanan menembakkan gas air mata dan water canon ke tengah kerumunan mahasiswa yang menggelar aksi, di depan Kantor Gubernur Aceh, Selasa (9/4).

Massa mahasiswa yang memulai aksi sejak tadi pagi, terus meneriakkan agar Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah menemui mereka. Dengan alasan, mahasiswa meminta agar PT Emas Mineral Murni (EMM) dicabut izin beroperasi di Beutong, Nagan Raya.

(Foto: Rencongpost/Hendri)

Namun, Plt Gubernur yang tidak ada di lokasi, membuat mahasiswa semakin panas. Mereka merangsak masuk ke dalam kantor. Aksi dorong pun tak bisa dihelakkan. Tapi dengan brikade Satpol PP dan Polisi, mahasiswa gagal masuk ke ruangan.

Baca: Mahasiswa Segel Kantor Gubernur Aceh

Merasa aksinya tak dihiraukan, mahasisiwa mulai melakukan aksi teatrikal, dengan cara membakar ban. Aksi itu mendapat perlawanan dari pihak keamanan. Sehingga, aksi saling serang pun tak dapat dihindari, dan akhirnya polisi menembakkan gas air mata di tengah kerumunan mahasiswa yang jumlahnya mencapai ratusan orang.

Baca: Pemerintah Aceh diminta segera cabut izin PT EMM

Kemudian, mahasiswa membalas tembakan air mata dengan lemparan botol aqua ke arah polisi. Mahasiswa pun berhamburan keluar halaman kantor Gubernur Aceh.

Aksi mahasiswa ini, karena ditenggarai kurang tegasnya Pemerintah Aceh dalam menyikapi tuntutan masyarakat Nagan Raya yang menolak PT EMM. Mahasiswa menilai, Plt Gubernur berhak untuk mencabut izin PT EMM.

“Kami sudah berkali-kali aksi, tapi mana Plt Gubernur, dia harus bertanggung jawab. Kami hanya meminta izin PT EMM di cabut sekarang juga,” ujar salah seorang orator.

Menurut mereka, izin tambang yang dikeluarkan pemerintah pusat kepada PT EMM melanggar kekhususuan Aceh. Pemerintah Nagan Raya sebelumnya hanya memberi izin 3000 hektar, tapi ketika dikeluarkan izin oleh pusat mencapai 10.000 hektare. [Randi]

Related posts