Tak Difasilitasi, 750 Pasien di RSUZA Gagal Memilih

Pasien koma diminta pulang, Direktur RSUZA bantah
Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA).

Banda Aceh (KANALACEH.COM)  – 750 pasien yang sedang dirawat beserta keluarganya di Rumah Sakit Umum Zainal Abidin (RSUZA) Banda Aceh tidak dapat memilih. Sebab, di rumah sakit tersebut tidak difasilitasi tempat pemungutan suara (TPS).

Pantauan dilokasi, sejak pukul 11:30 hingga 13:30 WIB, tidak terlihat petugas penyelenggara pemilu. Bahkan, sebagian pasien berkeinginan untuk menentukan pilihannya pada pemilu 2019 kali ini. Namun, terkendala jarak antara rumah sakit dan domisili mereka.

Direktur RSUZA, Azharuddin mengatakan, sehari sebelum pencoblosan pihaknya sudah mengupayakan agar TPS dibuat di rumah sakit plat merah tersebut. Termasuk juga sudah menginformasikan ke pihak Kecamatan terdekat.

Namun, pihak penyelanggara hingga hari ini belum memberikan fasilitas pencoblosan. Kata dia, minimal penyelenggara membawa surat suara dan bilik untuk pasien di rumah sakit.

“Kita sudah upayakan menghubungi pihak Kecamatan terdekat, tapi tidak ada yang memfasilitasi (untuk pencoblosan),” katanya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, 17 April 2019.

Sehingga, kata Azharuddin, sekitar 2.000 orang yang ada di rumah sakit (Pasien dan Keluarganya) kehilangan hak suaranya. “Karena kita tidak ada TPSnya, banyak juga pasien yang ingin memilih,” sebutnya.

Seorang keluarga pasien di RSUZA yang ditemui, mengaku tidak memilih lantaran menjaga keluarganya yang sedang sakit. Kemudian, domisilinya yang jauh menyebabkan ia tidak pulang ke kampung halamannya.

“Saya tidak memilih karena menjaga keluarga yang sakit disini (RSUZA). Kalau disini ada TPS ya kita usahakan untuk memilih, kalau pulang kampung sudah tidak memungkinkan, “ kata Jamal seorang keluarga pasien di RSUZA yang berasal dari Aceh Timur. [Randi]

Related posts