Akmal Ibrahim Tanam Perdana Uji Multilokasi Varietas Lokal Sigupai

(Kanal Aceh/Jimi Pratama)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Pemerintah Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya) melakukan tanam perdana uji multilokasi perbaikan padi varietas lokal Sigupai tahun 2019, di Gampong Cot Bak U, Kecamatan Lembah Sabil, Kabupaten Abdya. Selasa (1/10)

Bupati Akmal Ibrahim menyebutkan Pemkab Abdya telah berkontribusi nyata dalam mendukung program pemerintah untuk mewujudkan kedaulatan pangan melalui kerja sama dengan berbagai pihak.

Hal itu dibuktikan dengan berbagai upaya pengembangan benih dengan melakukan kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Fakultas Pertanian Unsyiah, IPB Bogor, serta Pihak Swasta yang mau berinvestasi di Kabupaten Abdya.

Akmal Ibrahim mengatakan, tanam perdana uji multilokasi perbaikan padi varietas lokal tahun 2019 dibuktikan dengan berbagai upaya pengembangan perbenihan, dengan melakukan kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Perkebunan Aceh, Fakultas Pertanian Unsyiah, IPB Bogor, serta Pihak Swasta yang mau berinvestasi di Kabupaten Abdya.

“Pemerintah kabupaten terus berkomitmen melalui Dinas Pertanian dan Pangan untuk menjadikan Kabupaten Abdya sebagai daerah mandiri benih, dan akan menjadi sumber benih yang bisa bekerja sama untuk memproduksi benih varietas-varietas unggul yang bersertifikat,” ungkap Akmal.

Peluang peningkatan produksi padi melalui pengembangan tanaman padi lokal menurut Akmal sangat besar guna memenuhi kebutuhan beras yang terus meningkat.

“Dengan menerapkan komponen varietas lokal yang sesuai, diharapkan dapat mempercepat adopsi teknologi oleh petani, sehingga mempercepat kenaikan hasil dan pendapatan petani,” katanya.

Kabupaten Abdya merupakan salah satu daerah lumbung pangan Provinsi Aceh yang letaknya sangat srategis, dengan potensi sumber daya lahan sawah mencapai 10.268 hektare. Dengan potensi tersebut, katanya, saat ini pemerintah kabupaten sedang berupaya memaksimalkan produksi padi dengan mencanangkan dan mengupayakan pencapaian Indeks Penanaman 300 atau 3 kali tanam pada musim tanam 2019/2020.

“Salah satu dari upaya itu adalah melahirkan atau menghasilkan varietas unggul berumur genjah atau pendek seperti  Galur S 15 yang umurnya 80 hari. Di samping itu, seperti yang kita ketahui bersama bahwa Abdya mempunyai varietas lokal asli yang kita kenal dengan nama Sigupai yang juga menjadi julukan kabupaten kita saat ini,” sebutnya.

Meskipun menjadi identitas kabupaten, sambungnya, varietas ini sudah lama ditinggalkan oleh petani akibat masa panennya yang begitu lama hingga mencapai enam bulan.

“Sekarang padi Sigupai asli yang menjadi khas tumbuh di Abdya. Setelah puluhan tahun merantau jauh. Sigupai ini merupakan hasil modifikasi dengan usia panen yang lebih pendek, yaitu 105 hari setelah tanam. Namun padi Sigupai ini juga tidak berbeda dari induk aslinya, baik dari keharuman maupun bulirnya, bahkan dengan keunggulan lebih tahan terhadap penyakit” tuturnya. [Jimi Pratama]

Related posts