Persiraja Akan Gunakan Stadion Harapan Bangsa Jika Lolos Liga 1

Foto: Kumparan

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Jika lolos ke Liga 1, Persiraja Banda Aceh akan menggunakan stadion Harapan Bangsa sebagai home base selama satu musim ke depan.

“Tahun pertama kita pakai Stadion Harapan Bangsa, ini (Stadion H Dimurthala) kita rehap total, InsyaAllah tahun depan renovasinya, dan rumputnya sudah standar FIFA,” kata Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam kepada wartawan di sela-sela melepas keberangkatan pemain dan official klub tersebut untuk menjalani Babak 8 Besar Liga 2 2019,Senin, 4 November 2019.

Baca: PT LIB Dinilai Khianati Regulasi, Persiraja Dipaksa ke Sidoarjo

Dek Gam juga meminta para pemain untuk fokus menjalani setiap pertandingan di Babak 8 Besar. Jika setiap laga meraih kemenangan, pihak manajemen berjanji memberikan bonus uang minum minimal 25 juta rupiah.

Jika berhasil menjuarai Liga 2 musim ini, pihaknya menyiapkan bonus mininal 500 juta rupiah. Sementara runner up akan meraih bonus sebesar 400 juta dan juara tiga 300 juta.

“Itu minimal, belum lagi bonus-bonus lainnya, yang jelas kita tidak main-main, target ke Liga 1 harus tercapai,” ujar Dek Gam.

Pemain dan official Persiraja sudah bertolak ke Sidoarjo, Jawa Timur pada Selasa, 5 November 2019 melalui Bandara Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Aceh Besar.

Tim berjuluk Laskar Rencong terlebih dahulu transit di Kuala Lumpur International Airport dan kemudian melanjutkan penerbangan ke Bandar Udara Internasional Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Persiraja akan mengawali laga pembuka babak 8 besar Liga 2, dengan berhadapan Mitra Kukar Fc, Persewar Waropen dan melawan Sriwijaya FC. [Randi/rel]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dalam setahun terakhir, pengangguran di Aceh berkurang. Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh, Selasa (5/11), jumlah pengangguran berkurang 3.000 orang sejalan dengan tingkat pengangguran terbuka (TPT) yang turun menjadi 6,20 persen pada Agustus 2019. Dilihat dari tingkat pendidikan, TPT untuk Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) masih tertinggi diantara tingkat pendidikan lain, yaitu sebesar 10,76 persen. Penduduk yang bekerja sebanyak 2.220 orang, bertambah 16 ribu orang dibandingkan Agustus 2018. “Dalam setahun terakhir, pengangguran berkurang 3 ribu orang, sejalan dengan TPT yang turun menjadi 6,20 persen pada Agustus 2019,” kata kepala BPS Aceh, Wahyudin, Selasa (5/11). Sebanyak 1,263 ribu orang (56,90 persen) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir (Agustus 2018-Agustus 2019), pekerja informal turun sebesar 2,33 persen poin. Persentase tertinggi pada Agustus 2019 adalah pekerja penuh (jam kerja minimal 35 jam per minggu) sebesar 58,89 persen. Sedangkan penduduk yang bekerja dengan jam kerja 1-7 jam memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 2,94 persen. Sementara itu, pekerja tidak penuh terbagi menjadi dua, yaitu pekerja paruh waktu (28,65 persen) dan pekerja setengah penganggur (12,45 persen). Dari seluruh penduduk bekerja pada Agustus 2019, status pekerjaan utama yang terbanyak sebagai buruh/karyawan/pegawai (39,05 persen). Diikuti status berusaha sendiri (21,58 persen), berusaha dibantu buruh tidak tetap/buruh tidak dibayar (14,78 persen), dan pekerja keluarga (11,84 persen). Sementara penduduk yang bekerja dengan status berusaha dibantu buruh, tetap memiliki persentase yang paling kecil, yaitu sebesar 4,06 persen. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT), kata Wahyuddin adalah indikator yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat penawaran tenaga kerja yang tidak digunakan atau tidak terserap oleh pasar kerja. Selengkapnya klik link di www.kanalaceh.com – #aceh #bandaaceh #bireuen #pidie #pidiejaya #acehbesar #lhokseumawe #acehutara #acehtimur #langsa #pengangguran #kerja #tenagakerja #pasarkerja #buruh #TPT

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts