MUI Imbau Umat Muslim Tidak Ikut Reuni 212, Ini Alasannya

Wiranto: Aksi 212 bisa ganggu aktivitas masyarakat
Umat muslim mengikuti aksi 212 di depan Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (21/2/2017). Aksi 212 tersebut digelar dalam rangka menuntut DPR agar segera mengambil tindakan agar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama diberhentikan dari jabatannya. (Kompas.com)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) meminta seluruh umat muslim tidak mengikuti acara Reuni Alumni 212 yang akan digelar pada 2 Desember 2019 nanti.

Ketua pada Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI, Cholil Nafis menilai acara Reuni Alumni 212 bermuatan politis yang digerakkan oleh kelompok tertentu untuk kepentingan segelintir orang. Menurutnya, aktivitas 212 itu juga identik dengan kasus hukum yang sempat menjerat eks Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahja Purnama atau Ahok.

“Ketika kita bicara Reuni 221 itu kan sarat dengan politis dan hukum ya. Kalau masalah hukumnya kan sudah selesai, orangnya juga sudah menjalani proses hukuman. Mari kita rekonsiliasi,” katanya seperti dilansir laman Bisnis.com, Selasa (26/11).

Dia menyarankan agar aktivitas Reuni 212 tersebut diganti dengan kegiatan Maulid Nabi yang boleh dihadiri oleh umat muslim. Menurut Cholil, Maulid Nabi identik dengan perayaan menyambut hari lahir Nabi Muhammad SAW.

“Sebaiknya diganti jadi Maulid Nabi untuk ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathaniyah. Itu lebih baik,” katanya. []

Related posts