RSUZA Siapkan Ruang Isolasi Khusus Untuk Pasien Virus Corona

Ruang isolasi di RSUZA. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Rumah Sakit Umum Zainal Abidin Banda Aceh ditunjuk sebagai salah satu rumah sakit rujukan, untuk penanganan kasus virus corona.

Wakil Direktur Pelayanan RSUZA, Endang Mutiawati mengatakan, ada sekitar enam ruangan isolasi yang telah disiapkan untuk penanganan virus corona. Ruangan khusus isolasi itu di Instalasi Respiratory High Care Unit (RHCU).

Baca: Dua Rumah Sakit di Aceh Jadi Rujukan Tangani Corona

Meski demikian, ruangan tersebut belum sepenuhnya memenuhi standar. Sebab, ada beberapa fasilitas khusus yang belum dimiliki oleh RSUZA. Seperti, sarana non medis dan medis.

Endang menjelaskan, seperti peralatan non-medis, pihaknya belum memiliki sarung tangan, kaca mata, masker khusus, alat ronsen, pemeriksaan darah dan sebagainya.

Dimana alat tersebut nantinya digunakan untuk menangani jika ada warga yang terpapar virus corona. Penggunaan alat itupun, kata dia, harus digunakan satu kali, setelah itu dibuang.

“Alat-alat itu khusus untuk menangani infeksi. Memang belum sepunuhnya sesuai standar. Akan kita perketat dan sesuai standar. Dalam waktu dekat ini akan kita siapkan,” katanya saat ditemui di RSUZA, Senin (27/1).

Selain itu, kata dia, ruangan yang digunakan juga nantinya harus benar-benar steril. Dan tidak ada satupun pasien lain yang ada diruangan itu. Begitupun, kamar jenazah juga harus disiapkan khusus.

“Jadi pasien tidak di bawa kemana- mana, memang harus dipersiapkan ruangan yang ketat,” ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah Aceh menyiapkan Rumah Sakit Zainoel Abidin di Banda Aceh dan Rumah Sakit Cut Mutia di Aceh Utara sebagai rumah sakit rujukan untuk penanganan kasus virus corona. [Rand]

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Mahasiswa Aceh yang berada di Wuhan, China saat ini masih bertahan di tempat tinggal masing-masing. Kondisi mereka saat ini juga baik-baik saja, dan tidak ada yang terdampak virus corona yang mewabah di Wuhan. Apalagi saat ini Pemerintah Aceh sudah menetapkan siaga 1 dan membuka posko untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga dalam mengambil sikap yang diperlukan dalam membantu warga Aceh, yang masih tinggal di Kota Wuhan, atau kota-kota lainnya di Tiongkok. Seorang mahasiswa asal Aceh di Wuhan, Alfi Riyan mengatakan, keadaan mereka saat ini masih dalam kondisi baik. Meskipun, harus berkurung di dalam rumah. Pemerintah Aceh, kata dia juga sudah mengirim bantuan dalam bentuk uang, agar mahasiswa disana membeli makanan yang higienis. Baca: Ini 12 Daftar Mahasiswa Asal Aceh di Wuhan “Kita dalam keadaan stabil, dalam artian kita bertahan diri di kamar,” kata Alfi, Minggu (26/1). Pemerintah Aceh, lanjut dia terus mensupport dan memberi bantuan, untuk memesan makanan yang higienis. “Saat ini yang paling berdampak, kita telah menerima bantuan awal Rp 50 juta dan sudah kami terima langsung dari Pemerintah Aceh melalui bapak Nova,” ujarnya. Pemerintah Aceh juga sudah membuka dua Posko Siaga Wabah Virus Corona Wuhan, di China, masing-masing di Dinas Sosial (Dinsos) Aceh, Banda Aceh, dan di Kantor Penghubung Aceh di Jakarta. Juru Bicara Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, sesuai arahan Pelaksana Tugas Gubernur Aceh, Nova Iriansyah,. Posko siaga itu untuk meningkatkan koordinasi antarlembaga dalam mengambil sikap yang diperlukan dalam membantu warga Aceh yang masih tinggal di Kota Wuhan, atau kota-kota lainnya di Tiongkok. “Anak-anak kita di Kota Wuhan maupun yang masih di kota-kota lainnya di China bisa mengabarkan kondisinya, dan begitu kondisi memungkin mereka segera kita fasilitasi pulang ke Aceh,” kata pria yang akrab disapa SAG. [Randi] #aceh#acehbarat #acehgayo #acehtenggara #acehtimur #acehbesar #acehutara_lhokseumawe #acehsingkil #acehselatan #acehtamiang #bandaaceh #abdya #china #virus #viruscorona #obat #antivirus #hiv #membunuh #korban #penyakit #pusat #tablet #NHC #pasien #beijing #bantuan #wuhan #tiongkok #mahasiswa

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom) pada

Related posts