Tak Diganti dengan Zuhur, MPU Aceh Tetap Berlakukan Salat Jumat

Plt Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa bahwa salat Jumat bisa digantikan salat Zuhur untuk mengantisipasi kerumunan di tengah wabah corona. Menanggapi hal itu, Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh belum menerapkannya di Aceh.

Wakil Ketua MPU Aceh, Tgk Faisal Ali, mengatakan imbauan itu hanya berlaku di daerah yang banyak ditemukan kasus terinfeksi virus corona. Sementara di Aceh, kata dia, belum ada dan masih dalam tahap antisipasi.

Namun, langkah antisipasi tetap dilakukan, untuk tetap menjaga kebersihan dan sterilisasi tempat ibadah. “Kita belum melihat untuk konteks itu beberapa hari ini, belum kita berlakukan di Aceh (ganti shalat jumat ke zuhur),” kata Faisal Ali saat dikonfirmasi, Rabu (18/3).

Pihaknya menyarankan agar warga yang kurang sehat agar beribadah di rumah saja. Sementara, yang sehat dianjurkan untuk tetap beribadah ke masjid secara berjamaah maupun sendiri-sendiri.

“Yang kurang sehat, biar ibadah di rumah saja. Sementara kita menganjurkan yang sehat untuk tetap beribadah baik secara berjemaah,” ucapnya.

Sebelumnya, Ketua Komisi Majelis Fatwa MUI, Hasanuddin AF mengatakan, bahwa setiap orang wajib melakukan ikhtiar menjaga kesehatan dan menjauhi setiap hal yang diyakini dapat menyebabkannya terpapar penyakit, karena hal itu merupakan bagian dari menjaga tujuan pokok beragama (al-Dharuriyat al-Khams).

Kata dia, orang yang telah terpapar virus Corona, wajib menjaga dan mengisolasi diri agar tidak terjadi penularan kepada orang lain. Baginya, salat Jumat dapat diganti dengan salat zuhur di tempat kediaman, karena salat jumat merupakan ibadah wajib yang melibatkan banyak orang sehingga berpeluang terjadinya penularan virus secara massal. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Kota Banda Aceh membentuk tim siaga penanganan virus corona atau COVID-19. Tim itu dibentuk sebagai sikap kewaspadaan bersama terhadap wabah corona yang semakin meluas. Pemko bersama Forkopimda dan tim kemudian, membicarakan langkah-langkah mengatasi berbagai persoalan lain yang bisa ditimbulkan, seperti terkait ketersediaan pangan, pemeriksaan suhu tubuh di terminal dan pelabuhan hingga ketersediaan masker dan hand sanitizer. Aminullah Usman, mengatakan dalam pertemuan itu, juga dibahas langkah antisipasi ditempat keramaian, seperti café dan warung kopi. Pemilik usaha tersebut, diminta untuk menyediakan alat pengukur suhu tubuh. “Bagi pengunjung yang suhu tubuh diatas 37 derajat diminta segera diisolasi dan pihak warkop atau cafe diminta segera menghubungi petugas atau rumah sakit,” kata dia. Untuk tempat pelayanan umum, Perbankan, PLN, Telkom, PDAM dan lembaga yang berurusan dengn masyarakat juga diimbau melakukan pemeriksaan suhu tubuh. Dalam pertemuan ini, tim siaga meminta masyarakat menghindari mendatangi tempat-tempat keramaian dan mengimbau agar menghindari kontak langsung tangan seperti bersalaman. selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #warkop #coffeeshop #coffeespace #termometer #alatukursuhu #himbauan #warga #masyarakat

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts