Pemerintah Aceh Tak Larang Tradisi Meugang Digelar

Pngunjung pasar lambaro untuk membeli daging meugang. (Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Plt Gubernur Aceh tidak melarang warga untuk menyambut tradisi meugang di Aceh. Hanya saja, warga diharapkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.

Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah mengatakan, imbauan itu ditujukan kepada masyarakat terutama yang bekerja sebagai pedagang daging sapi saat tradisi meugang sebelum Ramadan. Imbauan ini guna menghindari adanya kerumunan massa saat kegiatan meugang.

“Saya pikir protokolnya sama seperti yang lain, (tahun ini) tidak dilakukan meugang seperti biasanya, meugang mungkin ada dalam hati kita dengan prosesi sesuai protokol kesehatan,” kata Nova usai meresmikan Lab PCR, Kamis (16/4).

Ia menjelaskan, protokol kesehatan yang dimaksud adalah menjaga jarak atau physical distancing, menggunakan masker saat berjualan dan berdagang dan lain sebagainya. Nova juga mengimbau kepada masyarakat untuk menggunakan masker kain.

“Kita mengimbau masyarakat menggunakan masker non medis, tetapi masker kain. Pengadaannya pelan-pelan dijalankan,” jelas Nova.

Ia berharap, di tengah kondisi sedang darurat Covid-19, masyarakat dan pemerintah harus saling memahami tentang kondisi yang terjadi. Nova berharap, aturan-aturan dari pemerintah harus diterapkan dalam kehidupan sehari-sehari, terutama soal penerapan protokol kesehatan.

“Sikap-sikap kita sedang krisis harus kita nampakkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya. [Randi]

 

View this post on Instagram

 

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Polda Aceh kembali memperketat pengawasan di perbatasan Aceh, untuk menghindari adanya lonjakan warga yang baru pulang dari Sumatera Utara (Sumut). Hal itu dilakukan untuk mencegah adanya warga yang terpapar virus corona yang masuk ke Aceh. Pengawasan itu diperketat lantaran jumlah pasien yang terkonfirmasi positif di Sumut terus melonjak. Hingga Senin (13/4), kasus positif corona di Sumut mencapai 96. Sebagai daerah tetangga, pihak Polda Aceh menambah pasukan yang terdiri dari tenaga medis, Satpol PP, Polri dan TNI di perbatasan Aceh-Sumut. Dirlantas Polda Aceh, Kombes Pol Dicky Sondani, mengatakan penjagaan di perbatasan itu sudah dilaksanakan di pos penjagaan di daerah Aceh Tamiang, Subulussalam dan Aceh Tenggara. Sebab, daerah tersebut berbatasan langsung dengan Sumatera Utara. “Tentu kita perketat lagi di perbatasam, dan jalur darat lainnya yang masuk ke Aceh,” kata Kombes Pol Dicky Sondani, Selasa (14/4). Pihaknya juga melengkapi setiap pos dengan alat pengukur suhu tubuh, jika melewati batas normal, warga yang melintas akan diperiksa dan ditetapkan sebagai orang dalam pemantauan (ODP). selanjutnya baca di www.kanalaceh.com #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #sumut #perketat #perbatasan #cegahcorona #covid19 #pencegahan #lawancovid19 #pemantauan #masyarakat

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts