Menteri Investasi: Pulau Banyak Akan Dijadikan Kawasan Ekonomi Khusus

Eksotisme Pulau Banyak dari atas mercusuar
Keindahan lautan Pulau Banyak dilihat dari mercusuar di Pulau Rangik Kecil, Kecamatan Pulau Banyak, Kabupaten Aceh Singkil. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Gubernur Aceh Nova Iriansyah melakukan pertemuan dengan menteri Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, di gedung Kementerian Investasi, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BPKM) Jakarta selatan, Kamis (26/8).

Pertemuan itu dilakukan Gubernur Nova guna berkonsultasi dengan menteri Bahlil mengenai kelanjutan kerjasama investasi oleh Uni Emirat Arab (UAE) di Aceh.

Selain itu juga untuk menanyakan langkah-langkah yang dilakukan oleh Menteri Investasi untuk Pemerintah Aceh terkait investasi Uni Emirat Arab di Pulau Banyak, Aceh Singkil.

Pertemuan Gubernur Nova dengan Menteri Bahlil itu disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh Muhammad Iswanto dalam keterangan yang dirilis Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Kamis 26 Agustus 2021.

 

Lihat postingan ini di Instagram

 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Kanal Aceh (@kanalacehcom)

Dalam penjelasan itu disebutkan, Menteri Bahlil menjelaskan kepada Gubernur Nova bahwa kawasan Pulau Banyak, Aceh Singkil akan dijadikan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), yang akan memudahkan para Investor secara legalitas dan mempermudah melakukan Investasi disana dengan adanya tax holiday.

“Di kesempatan yang sama, saya juga membahas perkembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun, dan mengajak Menteri Investasi Bahlil untuk berkunjung ke Aceh dalam waktu dekat,” ujar Iswanto mengutip pernyataan Gubernur Nova.

Kunjungan itu dinilai penting guna melihat langsung kondisi yang ada di KEK Arun, karena selama ini banyak permasalahan yang mungkin dapat dipecahkan oleh Menteri Investasi.

“Kemudian terkait Kawasan Industri Aceh (KIA) Ladong, Aceh Besar, kita juga mengajak Menteri Investasi Bahlil untuk melakukan kunjungan langsung untuk melihat langkah-langkah apa yang akan ditempuh untuk mendatangkan Investor ke KIA Ladong, Aceh Besar.”

Dalam pertemuan ini, lanjut Iswanto, Gubernur Aceh banyak membahas tentang Investasi kepada Menteri Investasi dengan harapan masuknya Investor ke Aceh.

Namun fokus utama pertemuan kali ini adalah terkait kelanjutan investasi oleh Uni Emirat Arab (UAE) di Aceh yang ditaksir mencapai 10 Triliun Rupiah.

Selain itu, sebagai bentuk keseriusan dalam hal Investasi, Pemerintah Aceh juga disebut merencanakan untuk berkunjung langsung ke UAE bersama dengan Menteri Investasi dan Presiden RI guna menyelesaikan agenda Investasi ini.

Gubernur Nova pada kesempatan itu juga menyampaikan tentang solusi legalitas yang bisa diberikan terhadap tambang emas illegal yang ada di Aceh, dimana gubernur berharap untuk dapat dilegalkan.

“Kita harapkan agar bisa dicarikan formula nya oleh BKPM agar bisa meng-akomodir tambang-tambang illegal menjadi legal di Aceh,” katanya.

Related posts