Gas Melon Langka di Dua Kecamatan Abdya, Masyarakat Antri Hingga Menjelang Subuh

BLANGPIDIE (KANALACEH.COM) – Sudah sepekan terakhir, gas melon sulit ditemukan di kecamatan Kuala Batee dan Babahrot Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya).

Hal ini menyebabkan keluhan warga. Bahkah warga antri hingga menjelang pukul 03:00 pagi untuk mendapatkan gas elpiji 3 kg di pangkalan. Minggu (16-04-2023)

” Kita terpaksa menunggu di pangkalan bahkan menjelang sahur. Kalau tidak antri kita tidak dapat gas”. Kata warga Nila wati warga Gampong Lhok Gajah, Kuala Batee.

Dijelaskanya, di bulan Ramadhan untuk mendapatkan elpiji 3 Kg agak sulit, begitu masuk ke pangkalan langsung habis.

Ia berharap agar pemerintah dan Pertamina dapat menambah pasokan gas 3 Kg untuk Kecamatan Kuala Batee. Hal ini agar dapat mengantisipasi terjadinya kelangkaan gas 3 Kg.

Sementara itu, Ketua Himpunan wiraswasta Minyak dan Gas (Hiswana Migas) Aceh, Nahrawi Noerdin meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Abdya untuk melakukan tindakan tegas terhadap pangkalan yang menjual LPG 3 Kg di atas HET.

“LPG 3 Kg subsidi pemerintah harus tepat sasaran tidak boleh main-main. Pangkalan harus menjual dengan harga yang telah di tentukan pemerintah setempat,” sebutnya.

Nahrawi juga mempertanyakan agen dan pangkalan membongkar dan menjual pada malam hari.

“Kenapa harus malam hari dibongkar dan dijual, yang seharusnya bisa dilakukan pada siang hari, ini ada indikasi kecurangan dan masyarakat harus memantau dan melaporkan ke Pertamina atau kepada Hiswana Migas jika ditemukan adanya kecurangan,” sebutnya.

Selain itu, dia juga menyampaikan agar para pemilik pangkalan menjual gas sesuai dengan HET dan tidak berlaku curang, agar masyarakat bisa membeli gas bersubsidi itu sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

“Jika ada pelanggaran tolong difoto plang pangkalannya. Hal ini akan saya sampaikan ke Pemkab Abdya agar dapat ditindaklanjuti dan segera menggelar operasi pasar,” ucap Nahrawi Noerdin terkait kelangkaan dan penjualan gas 3 Kg di Abdya. (*)

Related posts