KPA Duga Ada Upaya Penghilangan Bukti di Peristiwa Rumoh Geudong

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Komite Peralihan Aceh (KPA) Pusat yang merupakan wadah bagi eks kombatan GAM menolak tegas penghancuran bangunan Rumoh Geudong yang jadi saksi bisu terkait pelanggaran HAM Berat di Kabupaten Pidie.

Jubir KPA Pusat, Azhari Cagee mengatakan, peristiwa Rumoh Geudong merupakan kasus pelanggaran HAM Berat yang juga sudah diakui negara. Jadi, tidak sepantasnya bangunan yang ada dimusnahkan.

“Kami KPA menolak dengan tegas pengalih fungsi situs sejarah rumah gedong di Pidie karna apapun ceritanya itu merupakan bukti sejarah waktu masa konflik dulu,” kata Azhari, Kamis (22/6).

Sebelum bangunan tersebut dirobohkan, KPA sudah menyurati Presiden Joko Widodo agar situs bangunan tersebut tidak dimusnahkan dengan alasan pembangunan masjid.

Justru mereka meminta agar bangunan itu dibuat museum atau sekolah. Karena, di wilayah itu sudah berdiri 2 mesjid.

“Kita bukan menolak pembangunan mesjid tapi dalam kemukiman itu sudah ada mesjid. Nanti kalau dipaksakan malah jamaah nya tidak cukup, kalau memang mau dibangun mesjid kenapa harus dipaksakan disitu?,” katanya.

Azhari menduga ada upaya penghilangan sejarah maupun bukti pelanggaran HAM Berat yang terjadi di Rumoh Geudong agar pelaku yang masih ada dan terlibat tidak bisa dijerat.

“Kami menduga ini ada maksud terselubung tentang penghilangan sejarah atau penghilangan bukti pelanggaran ham konflik dari oknum yang tidak bertanggung jawab,” kata Azhari.

Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Pemkab Pidie, Teuku Iqbal membenarkan lokasi tersebut akan dibangun masjid.

“Benar (perobohan Rumoh Geudong dan dibangun masjid). Semoga lancar semua,” kata Iqbal singkat, Kamis (22/6).

Namun Iqbal enggan menyebut atas inisiatif siapa perobohan bangunan bukti sejarah kasus pelanggaran HAM Berat di Aceh itu.

Perobohan bangunan ini diduga dilakukan sebagai bagian dari persiapan kick-off pelaksanaan rekomendasi Tim Pemantau Pelaksanaan Rekomendasi Penyelesaian Non-yudisial Pelanggaran HAM yang Berat (PKPHAM).

Kick-off itu akan dilakukan oleh Presiden Joko Widodo di Rumoh Geudong pada 27 Juni.

Related posts