Pemimpin Tertinggi Iran Desak Negara Muslim Putus Hubungan dengan Israel

Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei. (Foto: AFP)

(KANALACEH.COM) – Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei mendesak negara-negara Muslim yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, untuk memutus hubungan itu dalam “waktu terbatas”.

Desakan Khamenei disampaikan beberapa minggu usai ia juga menyerukan embargo minyak dan pangan dari negara-negara Muslim terhadap Israel.

“Beberapa pemerintahan Islam mengecam kejahatan Israel di majelis (PBB), sementara beberapa lainnya tidak. Ini tidak dapat diterima,” kata Khamenei, seperti dikutip Reuters.

Dia menegaskan kembali bahwa tugas utama pemerintah negara-negara Islam adalah memutus akses Israel terhadap energi dan barang.

“Pemerintah [negara] Islam setidaknya harus memutuskan hubungan politik dengan Israel untuk jangka waktu terbatas,” imbuhnya.

Pada 11 November lalu saat Konferensi Tingkat Tinggi Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), negara-negara Muslim belum menyepakati sanksi terhadap Israel seperti yang diserukan Presiden Iran Ebrahim Raisi.

Dalam KTT itu dihasilkan tujuh poin penting soal agresi Israel di Palestina di antaranya mengecam agresi Israel, menolak pembelaan diri Israel, menuntut DK PBB mengeluarkan resolusi, menyetop ekspor senjata ke Israel, seruan penghentian pengepungan di Gaza hingga mendukung langkah Arab dan Mesir soal bantuan kemanusiaan.

Sementara itu pada pertemuan di Gedung Putih pada Senin (13/11) lalu, Presiden RI Joko Widodo juga telah menyerukan desakan gencatan senjata ke Presiden AS Joe Biden.

Jokowi menyebut telah meminta AS untuk berperan menyetop serangan Israel di Gaza. Namun, upaya itu tidak ditanggapi Biden.

Jokowi mendorong empat poin saat membahas Gaza dengan Biden. Empat hal itu adalah setop kekejaman Israel, gencatan senjata, penghentian perang, dan pembukaan jalur distribusi bantuan kemanusiaan.

Dia menegaskan Indonesia akan terus berjuang menyetop perang di Gaza. Salah satu upaya yang sedang dilakukan adalah menggalang dukungan politik internasional.

Lebih dari sebulan agresi Israel atas Palestina, lebih dari 13.000 warga tewas di antaranya adalah warga sipil dan 5.500 anak-anak. [CNN]

Related posts