Menkominfo Sebut Hoaks Pemilu Turun Drastis

Puluhan mahasiswa di Langsa gelar aksi anti hoax
Ilustrasi - Sejumlah warga yang tergabung dalam Masyarakat Anti Hoax Yojomase (Yogyakarta, Magelang dan sekitarnya) mendeklarasikan gerakan masyarakat sipil stop perseberan berita hoax di titik nol kilometer, Yogyakarta, 22 Januari 2017. (Tempo)

(KANALACEH.COM) – Di saat perdebatan antarpendukung makin memanas, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi mengklaim hoaks terkait pemilu melandai.

“Hoaks pemilu melandai, berarti masyarakat sudah agak sehat,” ucap dia, ditemui di kantornya, Jakarta, Jumat (22/12).

“Melandai, perdebatan masih dalam tahap sehat dan wajar, enggak terlalu parah suhunya ya buat jadi teh, buat merebus orang,” seloroh Budi.

Perdebatan terkait Pilpres 2024 sendiri tengah memanas terutama sejak debat antar calon wakil presiden (cawapres) pekan lalu. Di media sosial, pendukung organik hingga pasukan siber saling beradu argumen dan pembenaran.

Saat ditanya soal angka hoaks dan persentase penurunannya dibanding periode sebelumnya, Budi mengatakan, “jauh. Udah turun lah, sangat jauh drastis.”

“Enggak terlalu banyak, masih bisa dihitung jari. Karena semua akhirnya sadar kalau hoaks pasti kita takedown kan,” sambungnya.

Pada rilis data hoaks sebelum ini, Kominfo menemukan 96 hoaks pemilu pada periode 17 Juli hingga 26 November 2023 atau dua hari jelang awal masa kampanye.

“Sejak 17 juli hingga 26 November 2023 kementerian Kominfo sudah menemukan 96 isu hoaks pemilu yang tersebar di 355 konten. Kami sudah berhasil melakukan takedown 290 konten, sedangkan 65 konten lainnya sedang diproses,” ujar Budi Arie Setiadi, Selasa (28/11).

Total 355 konten yang diadukan ke Kominfo sendiri paling banyak terdapat di platform Facebook dengan 312 konten. Khusus untuk November, pihaknya mendapati 39 isu hoaks yang beredar di ruang digital.

“Hari ini masa kampanye pemilu 2024 resmi dimulai, namun sepanjang bulan November 2023 saja sudah beredar 39 isu hoaks terkait pemilu. Berarti lebih dari satu isu hoaks terkait pemilu yang beredar setiap harinya,” katanya saat itu.

Saat ditanya kembali lebih jauh soal kenaikan di periode tersebut, Menkominfo mengaitkannya dengan proses etik di Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) terkait putusan kontroversial usia cawapres.

“Enggak, itu kan waktu mau MKMK aja. Sekarang enggak. Di Indonesia Outlook Presiden juga nyebut hoaks menurun, melandai, meyakinkan ke pelaku ekonomi swasta pemilu ini akan berlangsung baik, biar semua orang optimis,” tutur dia.

Kominfo mengaku terus melakukan sejumlah upaya menekan hoaks. Contohnya, menyebar pesan singkat (SMS) bertajuk PemiluDamai. “Setiap buka handphone PemiluDamai, semua operator,” ucap Budi. [CNN]

Related posts