Sudah Rp667,1 Miliar Dana Desa di Aceh Tersalurkan

ilustrasi.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Pemerintah Provinsi Aceh melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong (DPMG) mengatakan, sebanyak Rp667,1 miliar Dana Desa 2024 tahap awal sudah tersalurkan di tengah masyarakat Aceh, melalui berbagai program pemberdayaan dan ketahanan pangan.

Kepala DPMG Aceh Zulkifli di Banda Aceh mengatakan ada empat kabupaten/kota di provinsi paling barat Indonesia itu yang belum melakukan pencairan Dana Desa, yakni Kabupaten Simeulue, Aceh Singkil, Aceh Tamiang, dan Kota Sabang.

“Ada dua kabupaten yang sedang verifikasi di kabupaten, mudah-mudahan dalam minggu ini ada yang sudah salur,” kata Zulkifli seperti dilansir laman resmi DPMG Aceh, Kamis (21/3).

Tahun ini, Aceh mendapat alokasi Dana Desa sebesar Rp4,79 triliun, yang diperuntukkan bagi 6.497 gampong yang tersebar di 290 kecamatan seluruh daerah Tanah Rencong itu.

Hingga saat ini, terdapat 19 kabupaten/kota yang sedang berproses melakukan pencairan Dana Desa yakni Bener Meriah dengan anggaran sebesar Rp70,6 miliar, Langsa sebesar Rp22,1 miliar, Pidie Jaya Rp57,9 miliar, Subulussalam Rp22,6 miliar, Gayo Lues sebesar Rp35,6 miliar, Aceh Besar Rp109,8 miliar.

Kemudian, Aceh Barat Rp54,6 miliar, Aceh Tengah sebesar Rp48 miliar, Aceh Jaya Rp23,4 miliar, Aceh Tenggara Rp50,2 miliar, Lhokseumawe Rp7,9 miliar, Aceh Selatan Rp24,5 miliar, Aceh Utara Rp76,4 miliar.

Selanjutnya, Kabupaten Nagan Raya sebesar Rp10,8 miliar, Banda Aceh Rp6,2 miliar, Aceh Timur sebesar Rp28 miliar, Pidie sebesar Rp16,6 miliar, Aceh Barat Daya Rp860,9 juta dan Bireuen sebesar Rp299,2 juta.

Ia menjelaskan, penyaluran Dana Desa 2024 yang ditentukan penggunaan atau earmark yakni untuk mendanai program Bantuan Langsung Tunai (BLT), ketahanan pangan dan hewani serta pencegahan dan penurunan stunting.

Sementara yang non-earmark atau penyaluran Dana Desa yang tidak ditentukan penggunaannya yakni mendanai program sektor prioritas di desa dan penyertaan modal pada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

“Penyaluran yang earmark mencapai Rp345,6 miliar dan untuk non-earmark sebesar Rp321,5 miliar sehingga total Rp667,1 miliar untuk 1.842 desa,”
ujarnya.

Related posts