Banda Aceh (KanalAceh.com) – Pakar Ekonomi Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Rustam Effendi menilai khususnya provinsi Aceh dan umumnya Indonesia akan menjadi pasar empuk bagi para pesaing Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) 2016.
Hal itu dikarenakan tidak adanya kesiapan khusus dari Satuan Kerja Pemerintahan Aceh (SKPA) dan Satuan Kerja Pemerintahan Kabupaten/Kota (SKPK) untuk pelaku usaha kecil.
“Seharusnya pemerintah memberikan kesiapan khusus bagi para pelaku usaha kecil,” kata Rustam kepada Kanal Aceh, Selasa (5/1).
Kesiapan tersebut, kata Rustam, bisa memberikan pelatihan khusus kepada pelaku usaha kecil, memberikan peminjaman modal, dan membuat sosialisasi kepada masyarakat sehingga bisa menciptakan idealisme konsumen.
“Masyarakat membeli barang apa yang kita punya, tidak membeli produk luar, ini yang dibentuk sehingga bisa menciptakan idealisme konsumen. Caranya dengan sosialisi atau himbau,” lanjutnya.
Dosen Fakultas Ekonomi (FE) Unsyiah ini menjelaskan, jika hal tersebut tidak berjalan dengan baik, akibatnya masyarakat bisa menjadi perilaku konsumtif.
baca juga:
- Tahun 2016, BPS Prioritaskan Sensus Ekonomi
- APBK Banda Aceh 2016 Fokus Pengembangan Ekonomi Warga
- BKPM Sebut Sektor Makanan Jadi Basis Produksi Hadapi MEA
Hal senada juga disampaikan Ketua Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Inkubator FE Unsyiah Teuku Sultan Mulianurrahman. Ia mengatakan pemerintah harus menjembatani pelaku usaha kecil untuk memberikan tempat berjualan di negara-negara yang tergabung dalam Asean Community.
Menurutnya, ada empat pilar untuk meningkatkan MEA 2016 di Indonesia, yaitu peran pengusaha, peran pemerintah, pandangan akademisi, dan peran masyarakat umum.
“Semuanya harus bersinergi, jika salah satu tidak berjalan maka susah untuk meningkatkan perekonomian masyarakat dan Indonesia,” kata Sultan.
Lanjut Sultan, keperluan mendesak bagi para pelaku usaha saat ini, yaitu harus menguasai public speaking dan mempunyai mental yang baik.
“Kalau public speaking dan mental yang tidak bagus, bagaimana nantinya mau memasarakan produk barang atau jasa kepada konsumen,” sarannya.
Seperti diketahui, UKM Inkubator merupakan wadah pembelajaran bagi para mahasiswa FE Unsyiah yang ingin menjadi pengusaha. [Aidil Saputra]
