Daya Beli Turun, Industri Keuangan Non Bank Tumbuh Melambat

154521_img20151230wa001
Jumpa Pers Akhir Tahun Otoritas Jasa Keuangan (OJK) (foto:detik.com)

Jakarta (Kanal Aceh) – Di tengah perlambatan ekonomi dunia dan domestik, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) di Indonesia masih bisa tumbuh positif, meskipun pertumbuhannya melambat.

Rata-rata, jasa keuangan IKNB mengalami pertumbuhan paling rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Beberapa institusi keuangan non bank lainnya tumbuh sangat siginifikan di atas 10%.

Kepala Eksekutif IKNB Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Firdaus Djaelani mengungkapkan, perlambatan ekonomi dunia tersebut berimbas pada kerdilnya pertumbuhan aset beberapa IKNB.

“Pertumbuhan di sektor IKNB relatif kecil karena memang banyak permintaan seperti pembiayaan yang agak kurang. Ini karena faktor daya beli kurang dan menurunannya beberapa sektor, kayak sektor mining yang mendorong pertumbuhan jadi terganggu,” ungkap Firdaus saat Jumpa Pers Tutup Tahun 2015 di kantor OJK, Jakarta, Rabu (30/12).


Baca juga:

Atasi Krisis Ekonomi, BI Fokus Pengembangan UMKM

Perbankan Syariah Untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan


Firdaus merinci, pertumbuhan aset lembaga keuangan seperti asuransi tumbuh tipis sebesar 4,32% dibanding jumlah aset tahun lalu, dana pensiun tumbuh 7%, industri pembiyaan tumbuh 3%, modal ventura tumbuh 6,5%, IKNB syariah tumbuh 7%.

“IKNB Alhamdulillah masih bisa tetap tumbuh meski ada sedikit turbulensi di tahun 2015. Tapi memang pertumbuhannya paling kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya,” tambahnya.

Sementara, aset IKNB yang mengalami pertumbuhan cukup pesat di tengah perlambatan ekonomi yakni pembiayaan infrastruktur sebesar 17%, lembaga pembiayaan khusus 40%, penjaminan kredit 23%, pembiyaan sekunder perumahan 16,5%, dan pegadaian 10,5%.

“Tahun depan kita harapkan lebih baik dengan semakin membaiknya perekonomian kita,” pungkasnya. (detikfinance)

Related posts