Aceh dinilai jadi kiblat ekonomi syariah di Indonesia

Aceh dinilai jadi kiblat ekonomi syariah di Indonesia
Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Pusat‎, Adiwarman A. Karim saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (17/2) malam (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Provinsi Aceh yang menjalankan syariat Islam dinilai telah menjadi kiblat dan rujukan untuk penera‎pan ekonomi dan keuangan dengan sistem syariah di Indonesia.

Keputusan konversi (perubahan total) dari konvensional menuju ke syariah dua lembaga‎ keuangan terkemuka di Aceh, yaitu PT. Bank Aceh dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Mustaqim Sukamakmur yang direncanakan pada Agustus 2016 mendatang, menjadi momentum penilaian tersebut.

Demikian disampaikan Wakil Ketua Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) Pusat‎, Adiwarman A. Karim saat mengisi pengajian rutin Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI) di Rumoh Aceh Kupi Luwak Jeulingke, Banda Aceh, Rabu (17/2) malam.

“‎Hal yang harus disadari, Aceh telah menjadi model ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Jika Aceh berhasil, maka akan menjadi contoh bagi perbankan dan lembaga keuangan di provinsi lain untuk menerapkan sistem syariah,” terangnya.

Adiwarman Karim yang juga praktisi ekonomi syariah ini menyebutkan, konversi Bank Aceh saat ini menjadi satu-satunya harapan Indonesia untuk peningkatan market share (pangsa pasar) perbankan syariah di negeri ini.

“Secara nasional, saat ini pangsa pasar perbankan syariah di bawah masih 4,6 persen dan dengan konversi Bank Aceh ke syariah akan meningkat menjadi di atas 5 persen.‎ Sedangkan di Aceh meningkat dari 12 persen menjadi 65 persen. Ini suatu lompatan luar biasa,” ujarnya.

Adiwarman mencontohkan, komitmen Bank Aceh untuk konversi ke syariah sudah menunjukkan adanya sifat takhalli atau jujur, namun itu juga harus dibarengi dengan tahalli atau cerdas dengan kesiapan SDM yang profesional, pelayanan prima serta teknologi yang unggul agar bisa bersaing maksimal dengan perbankan lain, serta dicari masyarakat.

“Prinsip ekonomi syariah itu mewujudkan keadilan ekonomi, sehingga tidak boleh kekayaan itu menumpuk pada seseorang satu lembaga saja, sementara yang lain di sekitarnya masih hidup susah,” ungkap Adiwarman.‎

‎Pengajian yang dimoderatori Dosi Elfian dengan tema Ekonomi Syariah Itu Nikmat Allah juga turut dihadiri Direktur Syariah dan SDM Bank Aceh, Haizir Sulaiman, Dirut BPR Mustakim Sukamakmur, Teuku Hanansyah, Ketua IMI Aceh, Ibnu Rusdi, dan Muhammad Nasir dari Badan Pembinaan Pendidikan Dayah (BPPD) Aceh. [Sammy/rel]

Related posts