Tak layak konsumsi, raskin di Sulsel terpaksa dijadikan pakan ternak

Warga Kelurahan Panyula, Kecamatan Taneriattang Timur, Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan memperlihatkan beras miskin (Raskin) berwarna kuning tak layak konsumsi. Kamis, (21/7). (Kompas)

Bone (KANALACEH.COM) – Beras untuk rakyat miskin (raskin) yang merupakan program pemerintah untuk kalangan masyarakat kurang mampu kembali menuai masalah.

Penerima raskin di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel), mengeluhkan raskin yang diterimanya tak layak konsumsi karena fisiknya berwarna kuning kehitam-hitaman dan berkutu.

Akibatnya, raskin yang sedianya dibelinya agar asap dapur rumahnya tetap mengepul terpaksa dijadikan pakan ternak ayam lantaran dinilai tak layak konsumsi.

Peristiwa ini menimpa salah seorang penerima raskin bernama Andi Haedar di Kelurahan Panyula, Kecamatan Taneteriattang Timur yang membeli raskin sebanyak 30 kilogram.

Namun, saat hendak dimasak, Haedar kaget melihar raskin yang masih dalam kemasan karung berlabel Bulog (Badan Urusan Logistik) berwarna kuning kehitam-hitaman serta berkutu.

Haedir kemudian urung merebus beras tersebut dan memilih menjadikannya sebagai pakan ternak ayam miliknya.

“Tidak bisa dimakan ini karena sudah berwarna, ada juga kutunya, mana lagi baunya,” kata Andi Haedar kepada sejumlah awak media, Kamis (21/7).

Kepala Gudang Bulog Tanteriattang, Marmin yang dikonfirmasi terkait laporan penerima raskin ini mengaku sudah pernah mengecek di lapangan dan tak memeriksa langsung kondisi beras dengan alasan khawatir bobotnya berkurang jika kemasan karung dibuka.

“Kami pernah melakukan pengecekan di lapangan tapi waktu itu berasnya tidak diperiksa karena masih dalam karung, kalau karungnya dibuka jangan sampai isinya berkurang,” kata Marmin. [Kompas]

Related posts