Satu unit rumah di Aceh Selatan terbakar

Ruang pengurusan SIM Polres Aceh Tengah dilalap api
Ilustrasi kebakaran. (Merdeka)

Tapaktuan (KANALACEH.COM) – Satu unit rumah milik Arifin (48) di Desa Ujong Tanoh, Kabupaten Aceh Selatan ludes terbakar, namun tidak ada korban jiwa dalam musibah yang diperkirakan mengalami kerugian mencapai Rp100 juta lebih.

Keterangan yang dihimpun di lokasi kejadian di Kecamatan Kota Bahagia, Selasa, saat musibah kebakaran pada Senin (26/9) sekitar pukul 13.00 WIB, rumah semi permanen itu dalam kondisi kosong ditinggal pemiliknya untuk menghadiri acara pesta di rumah saudaranya di desa itu juga.

Kebakaran itu pertama kali diketahui oleh warga setempat yang curiga melihat asap mengepul keluar dari dalam rumah. Gumpalan asap tebal diduga berasal dari percikan api akibat arus pendek listrik PLN.

Melihat kondisi itu, sontak saja puluhan warga setempat segera memberikan pertolongan berupaya memadamkan api secara manual dengan menggunakan peralatan seadanya.

Kobaran api baru berhasil dipadamkan oleh puluhan warga setempat setelah satu jam kemudian yakni sekitar pukul 14.20 WIB setelah bangunan rumah beserta seluruh isinya rata dengan tanah.

Kepala Bidang Kedaruratan, Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan Rahmad Humaidy mengatakan, setelah terjadi musibah kebakaran tersebut pihaknya langsung menerjunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke lokasi kejadian.

“Berdasarkan hasil assessment dan pengecekan langsung ke lokasi oleh TRC, keseluruhan jumlah kerugian materil yang dialami oleh korban mencapai Rp100 juta lebih,” sebut Rahmad Humaidy.

Rahmad menyatakan, pihak TRC BPBD Aceh Selatan juga telah menyerahkan sejumlah bantuan masa panik kepada korban kebakaran dengan disaksikan langsung oleh Camat Kota Bahagia, Kapolsek dan Koramil setempat serta Kepala Desa Ujong Tanoh.

Dalam kesempatan itu, Rahmad juga melaporkan bahwa pada tanggal 22 September 2016 sekitar pukul 14.00 WIB juga telah terjadi bencana angin puting beliung yang memporak-porandakan bangunan rangkang Pondok Pesantren Ashabul Kahfi di Desa Krueng Batu, Kecamatan Kluet Utara.

Menurut keterangan, angin kencang yang berhembus secara berputar dari sebelah barat datang secara tiba-tiba dan langsung menghantam bangunan pondok pesantren tersebut, akibatnya seluruh atap yang terbuat dari seng rangkang pondok pesantren tersebut rusak dan sebagiannya sempat diterbangkan angin.

“Musibah ini juga tidak ada korban jiwa, karena saat kejadian angin puting beliung para santri sedang melakukan pengajian di mushalla yang berlokasi dalam kompleks pesantren,” sebut Rahmad.

Ia menyatakan pihak BPBD Aceh Selatan berencana akan memperbaiki kembali atap rangkang pondok pesantren tersebut dalam waktu dekat ini dengan menggunakan anggaran Bencana Tak Terduga (BTT) yang tersedia dalam APBK Aceh Selatan tahun 2016. [Antaranews]

Related posts