SBY: Jangan bangga bersaing di Pilgub DKI kalau Ahok WO

Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). (Okezone)

Bogor (KANALACEH.COM) – Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menginginkan agar Pilgub DKI Jakarta tetap diikuti oleh tiga pasang calon.

SBY menilai kasus dugaan penistaan agama terhadap calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tidak akan menghilangkan status pencalonannya.

SBY menjelaskan apa yang diucapkan oleh Ahok terkait surat Al-Maidah Ayat 51 bukan aturan pelanggaran KPUD. Namun hal itu berkaitan dengan pelanggaran pidana.

“Aturan kampanye tak ada kaitannya. Ini berkaitan dengan pidana. Baik ada atau tidak ada pemilihan gubenur, masalah ini harus diselesaikan. Dan kalau ada proses penegakan hukum, Pak Ahok tak kehilangan statusnya untuk kampanye yang akan digelar 15 Februari 2017,” tegas SBY di kediamannya di Puri Cikeas, Bogor, Rabu (2/11).

SBY menilai, Pilgub Jakarta semestinya tetap diikuti tiga pasang calon. “Biar ketiganya berkompetisi secara fair dan demokratis. Agar rakyat Jakarta memilih siapa yang tepat menjadi pemimpin. Kami ingin tetap ada tiga calon. Cegah kecurangan secara massive,” pintanya.

SBY meminta pihak penegak hukum seperti TNI dan Polri berada di dalam posisi netral. Ia mengucapkannya hingga tiga kali dalam keterangan persnya.

“Serahkan pada rakyat. Pasangan Agus-Silvi, Ahok-Djarot dan Anies-Sandi harus bersaing,” katanya.

“Pasangan Agus-Sylvi, Anies-Sandi tidak bangga kalau Pak Ahok tidak bisa bersaing karena WO. Biar bersaing sehat,” tambah SBY.

SBY menegaskan, yang disampaikannya adalah pandangan sederhana dan tulus dari Partai Demokrat. Dia ingin masalah politik, sosial, dan keamanan bisa diselesaikan dengan baik.

“Kita ingin agar pemerintahan terus berjalan baik. Pak Jokowi kerja dengan baik. Jangan sampai nasib rakyat disandera untuk urusan satu orang. Tak benar kehidupan bernegara ini jika begitu,” tukasnya. [Okezone]

Related posts