Siswa SMA luar biasa diberi penambahan waktu selama mengikuti UN

Guru mendampingi siswa Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) yang sedang mengikuti Ujian Nasional (UN) di Yayasan Penyantun, dan Penyandang Cacat (YPPC), Labuy, Banda Aceh. (Kanal Aceh/Fahzian Aldevan).

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Peserta Ujian Nasional dari Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) diberi waktu lebih selama mengikuti Ujian Nasional.

Pemberian waktu lebih selama UN berlangsung dikarenakan para siswa SMALB berbeda dengan siswa seperti biasanya.

“Karena siswa ini membacanya agak lama, dan diberikan waktu lebih sekitar 30 menit,” kata Kepala sekolah SMALB dari Yayasan Penyantun, dan Penyandang Cacat (YPPC), di Labuy, Banda Aceh, Senin (10/4).

Dikatakannya, hanya dua siswa sedang mengikuti Ujian Nasional dari tujuh siswa keseluruhannya, yaitu Faisal Aziz, penyandang tuna laras, dan Muhammad Irfan, penyandang autis.

Selanjutnya 5 siswa lainnya tersebut tidak layak mengikuti UN dikanakan mengalami Tuna Grahita. “Karena tuna grahita itu secara akademik memang tidak mampu, tidak ada prioritas untuk ikut UN, baca saja tidak bisa,” katanya.

Terkait hambatan yang dialami selama pelaksanaan ujian, Kasidah mengatakan sampai saat ini belum menemukannya. hal ini dikarenakan siswa yang mengikuti ujian di dampingi oleh guru pendamping.

“Kita tidak ada kendala, karena dari dua ini di dampingi gurunya,” ujarnya. [Fahzian Aldevan]

Related posts