Korut (KANALACEH.COM) – Pemimpin tertinggi Korea Utara, Kim Jong-un, mengunjungi salah satu situs militer pengebom di sebuah pulau bagian selatan negaranya.
Media corong pemerintah Korut, KCNA, melaporkan Kim mengunjungi datasemen militer di Pulau Jangjae dan Mu untuk meninjau sekaligus diberi laporan singkat mengenai pantauan “aktivitas terbaru dari musuh.”
“Pemimpin Tertinggi memantau Pulau Yeonpyeong dari sebuah pos pengamatan dan mempertimbangkan rencana peluncuran serangan terhadap kekuatan baru terorganisir yang terlihat pada objek musuh,” bunyi kantor berita itu, Jumat (5/5).
“Artileri Korut harus bersiaga tinggi mematahkan kekuatan musuh begitu terlihat,” ucap KCNA menambahkan.
Pulau Yeongpyeong merupakan salah satu pulau milik Korea Selatan yang terletak di Laut Kuning.
Pyongyang pernah membombardir pulau tersebut dengan sedikitnya 170 peluru artileri pada November 2010 silam, menewaskan sedikitnya empat orang termasuk dua warga sipil.
Aksi militer itu merupakan serangan pertama pada wilayah sipil yang dilakukan Korut terhadap Korsel sejak Perang Korea pecah pada 1950-1953 lalu.
Korut meluncurkan serangan ke Yeongpyeong itu melalui unit militer di Pulau Mu tersebut. Mengutip Kim, KCNA mengatakan, serangan itu merupakan “pertempuran yang paling menyenangkan.”
Meski begitu, mengutip AFP, KCNA tak menjelaskan waktu pasti kunjungan diktaktor muda itu ke situs militer tersebut.
Inspeksi Kim ini hanya berselang beberapa hari menjelang pemilu Korea Selatan berlangsung dan dilakukan saat kawasan Semenanjung Korea terus memanas dalam beberapa pekan terakhir.
Korut terus menjadi sorotan setelah pada awal tahun baru lalu, pemimpin tertinggi mereka, Kim Jong-un, memerintahkan penguatan program rudal balistik antarbenua (ICBM) negaranya.
Sepanjang tahun ini, Pyongyang tercatat sudah meluncurkan sejumlah uji coba rudal, dua di antaranya mencapai perairan di dekat wilayah Jepang.
Sejumlah spekulasi bahkan menyatakan, rezim Kim sedang bersiap melakukan uji coba nuklir keenam.
Dengan ambisi rudal nuklirnya, negara paling terisolasi ini menjadi salah satu tantangan utama global saat ini.
Menanggapi kenakalan Korut, Washington tengah mengerahkan kapal induk USS Carl Vinson ke Semenanjung Korea, membuka kemungkinan penggunaan opsi militer jika krisis terus meningkat. [CNN]
