Musim kemarau, 10 titik panas muncul di Aceh

Tiga titik panas terpantau di Aceh Barat
Ilustrasi - Titik panas api di hutan. (Okezone)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut, sepuluh hotspot atau titik panas muncul di Provinsi Aceh seiring dengan masuknya puncak musim kemarau.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Iskandar Muda Blang Bintang, Zakaria di Banda Aceh, Selasa (18/7) mengatakan, titik panas itu tersebar di berbagai penjuru wilayah Aceh.

“Total ada tujuh kabupaten/kota terpantau hotspot seperti di wilayah Tengah, Barat, Timur, dan Selatan di provinsi paling Barat di Indonesia ini,” katanya.

Ia merinci, pantauan satelit Terra dan Aqua, titik panas terdapat di Aceh Besar dengan berada di Kecamatan Jantho, dan Aceh Singkil di Kecamatan Singkil Utara masing-masing dua titik.

Lalu Aceh Tengah terdeteksi dua titik di Kecamatan Atu Lintang dan Kebayakan, Bener Meriah satu titik di Kecamatan Rimegayo dan Aceh Barat satu titik di Kecamatan Johan Pahlawan.

“Terakhir di Bireuen satu titik bareada di Kecamatan Peusangan, dan Lhokseumawe tepatnya di Kecamatan Banda Sakti,” bebernya.

Dari gambar di satelit, menurutnya, menunjukkan tujuh dari total sepuluh titik panas, berkategori merah yang dipastikan muncul karena suhu di lokasi tersebut tergolong tinggi.

Namun tidak menutup kemungkinan atas berpotensi terjadi kebakaran, sebab di Aceh memiliki 0,2 juta hektare atau sekitar 216 ribu hektare lebih lahan gambut.

“Titik panas muncul, karena wilayah Aceh saat ini mulai memasuki musim kemarau bersifat kering,” tegas Zakaria.

Tercatat Juni tahun ini, lahan gambut terbakar pada tiga kecamatan yakni Johan Pahlawan, Meureubo, dan Samatiga di Kabupaten Aceh Barat, Aceh.

Luas lahan gambut yang terbakar terpencar pada 12 titik atau lokasi dengan perkiraan mencapai 65 hektare lebih. [Antaranews]

Related posts