Pemkab Aceh Besar ancam tutup hotel yang layani PSK

Larang Valentine, Bupati Mawardi: Kalau mau pacaran silahkan habis nikah
Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali. (Foto /Dani Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Bupati Aceh Besar, Mawardi Ali merasa terkejut dengan adanya prostitusi online yang dibongkar polisi di wilayahnya. Bahkan, ia sudah menerjunkan wilayatul hisbah untuk menyelidiki dugaan adanya permainan antara germo dan pihak hotel.

“Kita akan selidiki dulu. Apakah hotel juga memfasilitasi bisnis itu, tentunya akan kita tegur pengelolanya,” katanya kepada wartawan melalui telepon seluler, Jumat (23/3).

Jika terbukti, Pemkab Aceh Besar akan menutup hotel yang masih membandel dengan cara melayani tamunya yang non muhrim. Padahal, pihaknya sudah berulang kali menghimbau agar pengelola hotel tidak mengizinkan pasangan yang belum menikah untuk menginap.

Baca: Menguak prostitusi online bertarif dua jutaan di Aceh Besar

“Ya kita evaluasi nanti jika terbukti,” sebutnya.

Hal serupa yang di sampaikan oleh Wakil Bupati Aceh Besar, Tgk Husaini A Wahab merasa geram dengan dugaan pemberian akses terhadap praktik prostitusi secara online oleh pihak hotel berbintang yang berada di kecamatan Darul Imarah, Aceh Besar.

Baca: Motif PSK di Aceh untuk penuhi gaya hidup mewah

Wabup yang akrab disapa Waled ini menilai, pihak hotel telah menodai pelaksanaan dan penegakan syariat islam di Aceh, khususnya di wilayah Kabupaten Aceh Besar. “Atas nama pribadi dan pemkab Aceh Besar, saya mengecam kegiatan yang melanggar syariat Islam ini,” ujarnya Jumat (23/3).

Baca: Penghasilan menggiurkan Germo PSK Online di Aceh

Baca: PSK yang diamankan polisi di Aceh Besar rata-rata mahasiswi

Wabup pun mengaku, pihaknya akan mengingatkan pihak hotel agar mentaati peraturan dan ketentuan seperti yang ditetapkan. “Tidak ada tempat untuk maksiat di Aceh Besar, kalau tidak patuh dengan aturan yang ada, silahkan angkat kaki dari wilayah Aceh Besar. Jangan nodai Aceh Besar dengan hal yang mengarah ke perzinaan,” tegasnya.

Pihaknya juga mengingatkan seluruh pengelola hotel dan penginapan yang ada di wilayah Aceh Besar agar mentaati dan menghargai penegakan syariat islam. “Kita akan evaluasi kembali jika nanti ada hotel atau penginapan yang melanggar akan kita cabut izin,” katanya. [Randi]

Related posts