Dewan Abdya usut breakwater Pantai Jilbab

Breakwater Pantai Jilbab. (Kanal Aceh/Jimi Pratama)

Blangpidie (KANALACEH.COM) – Ketua DPRK Abdya, Zaman Akli mendesak pihak penegak hukum mengusut pembangunan breakwater  (pemecah ombak) pantai jilbab Kecamatan Susoh, yang anggarannya senilai Rp 14 Milyar lebih yang runtuh pasca di hantam gelombang besar beberapa waktu lalu.

“Kita meminta agar kerusakan breakwater yang barusiap di bangun beberapa bulan lalu ini” perlu di tindaklanjuti oleh pihak kejaksaan dan kepolisian sesuai dengan Undang – Undang yang ada”. Ujar Zaman Akli saat Pansus DPRK meninjau lokasi pantai jilbab, Rabu (1/8).

Pihaknya menilai pembangunan breakwater tersebut sangat tidak layak,dan terindikasi ada sejumlah persoalan. Salah satunya, kata dia adalah, material yang di gunakan diduga tidak sesuai spesifikasi,

“Bagi kami ini adalah temuan DPRK Abdya dan bermasalah,” tegasnya. Jika material nya bagus, maka breakwater itu semakin hari semakin bagus, bukan sebaliknya.

Salah satu contoh breakwater di Sawang dan Sama dua, Aceh Selatan sudah puluhan tahun di bangun, hingga saat ini tidak pernah rusak walaupun di hantam ombak besar.

“Terjadinya abrasi beberapa waktu lalu, akibat jebolnya ini,kalau materialnya bagus,tidak seperti ini, air pun tidak masuk kerumah masyarakat,” katanya.

Bahkan, akli menyesalkan sikap konsultan pengawasan yang diduga tidak bekerja dengan baik,sehingga banyak material yang di gunakan tidak sasuai spesifikasi.

Seharusnya, kata dia, konsultan pengawasan, saat penyusunan batu tersebut, jika tidak sesuai spesifikasi harus menegur, sehingga anggaran belasan milyar lebih itu tidak menjadi sia-sia. “Kalau kami lihat, banyak tanah yang di gunakan, bahkan batunya kecil-kecil,” ungkapnya. [Jimi Pratama]

Related posts