Dinkes Aceh Identifikasi ada 3.125 Kasus Anak yang Mengalami Gizi Buruk

Ilustrasi gizi buruk. (satelitepost)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dinas Kesehatan Aceh mengidentifikasi ada sekitar 3.125 kasus anak di bawah lima tahun yang mengalami gizi buruk di seluruh Aceh. Jumlah itu sesuai data yang dimiliki oleh Dinkes Aceh pada 26 Februari 2019.

Angka gizi buruk itu diukur melalui sistem atau software yang diisi oleh tenaga gizi puskesmas yang ada di kabupaten/kota di Aceh. Berdasarkan alat itu, Dinkes Aceh menetapkan bahwa ada yang teridentifikasi kasus gizi buruk.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Aceh, dr Evi Safrida mengatakan, di dalam software itu anak bisa ditentukan apakah dia mengalami gizi buruk, kurang, atau stunting.

Baca: Tiga Fenomena Ini Sebabkan Banyak Kasus Gizi Buruk di Aceh

Gizi buruk yang dimaksud, kata dia, ialah berat badan anak berdasarkan umur atau disebut penyakit global acute malnutrition. Penyakit ini bisa diintervensi dengan pemberian makanan baik itu pokok, atau makanan tambahan sesuai kalori yang dibutuhkan.

Perhitungan angka ini melihat indikator dari berat badan per umur. Sementara jika merujuk pada Kementerian Kesehatan menggunakan indikator berat badan per tinggi badang.

“Jika melihat jumlah angka menggunakan indikator berat badan per tinggi badan, itu jumlahnya lebih tinggi lagi. Dari jumlah kasus ini juga teridentifikasi ada sebanyak 12.000 anak balita yang masuk dalam kategori gizi kurang.” kata Evi Safrida kepada wartawan di Dinkes Aceh, Selasa (12/3).

Dari jumlah tersebut terdapat tiga daerah yang paling dominan dan menjadi fokus utama Dinkes Aceh. Yaitu Aceh Utara, Aceh Timur, Pidie, dan Aceh Tengah. Untuk angka menyebar di seluruh Aceh, tetapi kasus yang paling banyak terdapat di empat kabupaten tersebut.

“Namun data atau jumlah yang kita terima ini belum semuanya terverifikasi secara intes di beberapa kabupaten. Ini baru hanya data sementara, besok kita akan bergerak ke Aceh Utara didampingi tim dari pusat, kemudian pindah ke Aceh Timur. Untuk Aceh Tengah sudah dilakukan verifikasi. Tapi saya belum bisa megatakan ini sudah masuk dalam kondisi kritis.” sebutnya. [Randi]

Related posts