Jokowi ke UEA, Dapat Suntikan Modal Rp 468 Triliun Untuk Indonesia

(KANALACEH.COM) – Uni Emirat Arab (UEA) sepakat untuk berinvestasi di Indonesia senilai US$32,7 miliar atau Rp468 triliun dalam kerangka komitmen bisnis kedua negara.

Kesepakatan bisnis tersebut dicapai saat kunjungan Presiden Joko Widodo ke UEA yang berlangsung pada Rabu (3/11). Dalam lawatan itu, Jokowi bertemu Putra Mahkota Pangeran Mohamed bin Zayed (MbZ).

“Mengenai investasi. Kedua pemimpin membahas kemajuan kerja sama investasi antar kedua negara. Selama kunjungan ini terdapat komitmen bisnis sebagai investasi senilai US$32,7 miliar dari 19 kerja sama yang akan dipertukarkan besok di Dubai,” kata Retno dalam konferensi pers virtual pada Kamis (4/10) malam.

Komitmen bisnis dan investasi tersebut antara lain, kerja sama antara Indonesia Investment Authority (INA) dan Abu Dhabi Growth Fund, INA dan Dubai Ports World, Floating solar antara Masdar dan Pertamina, Refinery Balikpapan, serta Manufaktur dan distribusi vaksin dan bioproducts.

Kemudian ada kesempatan G42 dengan berbagai mitra di Indonesia, antara lain di bidang smart cities, telekomunikasi, pengembangan laboratorium genomik, dan sebagainya.

Selain pembicaraan soal investasi kedua negara juga membahas perdagangan, travel corridor arrangement (TCA), komitmen membangun kerja sama dan kemitraan dalam pembangunan ibu kota baru serta isu lingkungan dalam hal ini fokus pada mangrove.

Terkait TCA, Indonesia dan UEA sepakat memperkuat kerja sama ini dengan saling mengakui sertifikat vaksin dan integrasi platform perlindungan perjalanan.

Di bidang perdagangan, kedua pemimpin sepakat mengharapkan perundingan negosiasi Perjanjian Ekonomi Komprehensif (CEPA) dapat segera diselesaikan. Jokowi berharap pada Maret 2022 perundingan itu akan rampung.

Kemudian soal mitra dalam pembangunan ibu kota baru , Jokowi dan MBZ sepakat menindaklanjuti pertemuan untuk membicarakan hal-hal teknis.

Isu perubahan iklim tak lupa disoroti dalam pembicaraan Jokowi dan MBZ. Sang pangeran sangat mengapresiasi upaya pemerintah Indonesia melakukan reservasi dan rehabilitasi hutan mangrove. Kedua pemimpin juga sepakat bekerja sama di bidang ini terutama dalam hal riset.

Diketahui Indonesia memiliki mangrove terbesar di dunia dengan atau lebih dari 20 persen. Tumbuhan ini berperan penting dalam terkait isu perubahan iklim.

Hari ini, Jokowi akan meninggalkan Abu Dhabi untuk bertolak ke Dubai menghadiri sejumlah pertemuan. Diantaranya dengan Perdana Menteri dan Ruler of Dubai Mohammed bin Rashid AL Maktoum.

Sejak akhir Oktober Jokowi menghadiri pertemuan internasional, mulai dari G20, COP26, hingga pertemuan bilateral dengan negara lain.

Sekembalinya Jokowi dari lawatan itu, ia akan menjalani karantina di Istana Bogor.

Related posts