Jakarta (KANALACEH.COM) – Jajaran Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memperkuat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dalam upaya percepatan penurunan prevalensi stunting.
“Kami siap dukung (percepatan penurunan stunting). TNI menyiapkan seluruh fasilitas kesehatan tingkat pertama, sebagai pendamping dan guidance Posyandu, Posbindu, di semua angkatan,” kata Panglima Jenderal TNI Andika Perkasa dalam Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting yang digelar di Puri Ardhya Garini di Kawasan Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Senin (08/08).
Menurut Andika, stunting berdampak terhadap produktivitas bangsa Indonesia di masa depan dan hal tersebut harus ditanggung oleh seluruh masyarakat Indonesia. Andika mengatakan adalah tugas TNI untuk membantu upaya percepatan penurunan stunting tersebut.
“Kami siap bantu sesuai instruksi Bapak Presiden,” tegas Andika.
Bahkan Andika mengatakan, TNI memiliki anggaran di staf teritorial. “Sebagian besar akan dialihkan untuk penurunan stunting,” ujar Andika.
Sementara itu Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berkomitmen untuk membantu Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dalam upaya percepatan penurunan stunting nasional.
“Penanganan stunting harus paripurna, terpadu, dan kolaborasi. Polri dalam hal ini komitmen secara optimal mendukung program percepatan penurunan stunting,” kata Kepala Pusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana yang membacakan sambutan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Kepala BKKBN Dr. (H.C) dr. Hasto Wardoyo mengatakan kolaborasi dengan TNI merupakan langkah strategis dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Dr. Hasto mengatakan BKKBN terus menjalin kerja sama dan berkolaborasi dengan berbagai sektor, termasuk dengan swasta.
Terkait kolaborasi dengan TNI, dr. Hasto mengatakan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Dudung Abdurachman telah dikukuhkan sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.
Dr. Hasto menjelaskan, saat ini angka stunting berada pada prevalensi 24,4 persen.
“Saat ini ada 4,8 juta ibu hamil dan melahirkan. Kalau kita tidak melakukan apa-apa, maka aka nada 1,2 juta bayi yang lahir stunting. Karena itu kita harus berupaya keras dan melakukan kolaborasi untuk percepatan penurunan stunting,” kata Hasto.
Dr. Hasto juga menyatakan apresiasi kepada Presiden kelima RI Megawati Sukarno Putri yang hadir saat itu. Apresiasi disampaikan Dr. Hasto kepada Megawati atas kontribusi dan dedikasinya dalam upaya percepatan penurunan stunting. Megawati telah menulis buku resep masakan bergizi yang didedikasikan untuk keluarga-keluarga di Indonesia dalam mengatasi stunting.
Selanjutnya dilakukan penandatanganan Nota Kesepahaman antara BKKBN dengan Dharma Pertiwi tentang peningkatan peran TNI dalam mendukung program Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana dalam upaya percepatan penurunan stunting.
Nota Kesepahaman itu mengatur kegiatan BKKBN dengan TNI dalam upaya advokasi, komunikasi, informasi dan edukasi Program percepatan penurunan stunting; Gerakan Bapak dan Bunda Asuh Anak Stunting; Penyelenggaraan dan Pembinaan Posyandu di lingkungan Dharma Pertiwi; Perluasan Akses dan Peningkatan Kualitas Pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi; Pemanfaatan data dan informasi percepatan penurunan stunting.
Serta Pemberdayaan anggota dan masyarakat dalam bidang ekonomi, sosial budaya guna membangun ketahanan keluarga dan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia Pelaksana dan pengelola dalam percepatan penurunan stunting.
Nota Kesepahaman ditandatangani oleh Kepala BKKBN dr. Hasto Wardoyo dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati (Hetty) Andika Perkasa.
Penandatanganan disaksikan langsung oleh jajaran pengurus dan anggota organisasi wanita baik di lingkungan TNI, baik yang hadir secara langsung maupun mengikuti siaran melalui zoom dan livestreaming.
Kick Off Kolaborasi Percepatan Penurunan Stunting dengan mengambil tema Kolaborasi Demi Anak Negeri untuk Mewujudkan SDM Unggul Indonesia Maju dipandu oleh Gilang Dirga dan Azizah Hanum, serta dihibur oleh komedian Cak Lontong dan Akbar.