Kemenlu Sebut Rohingya Datang ke Aceh Tidak Murni Terdampar

Usai di Aceh Besar, 185 Imigran Rohingya Mendarat Lagi di Pidie. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Direktur HAM dan Kemanusiaan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI Achsanul Habib mencatat bahwa Aceh telah didatangi sebanyak 1.155 pengungsi asal Myanmar dalam hal ini etnis Rohingya selama 2020 sampai 2022.

“Ada sembilan kali kejadian pendaratan kapal imigran Rohingya ke Aceh pada periode 2020-2022 dengan total 1.155 orang,” kata Achsanul Habib seperti dilansir laman Antara, Rabu (4/1).

Data tersebut disampaikan Achsanul Habib pada rapat kerja Komisi I DPR Aceh terkait investigasi terkait kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh secara virtual, di Banda Aceh.

Achsanul merincikan, adapun 1.155 pengungsi Rohingya ke Aceh dari sembilan kejadian dalam tiga tahun tersebut yakni pada Juni 2020 sebanyak 99 orang, dan September 2020 sekitar 296 jiwa ke Lhokseumawe.

Kemudian, pada Juni 2021 sebanyak 81 orang ke Kabupaten Aceh Timur, Desember 2021 sekitar 105 orang ke Lhokseumawe.

Lalu, pada Maret 2022 sebanyak 114 orang ke Kabupaten Bireuen, November 2022 dengan dua kali kejadian sebanyak 229 orang ke Kabupaten Aceh Utara.

Terakhir, pada 25 Desember 2022 sebanyak 57 orang ke Kabupaten Aceh Besar dan juga ada 174 orang ke Kabupaten Pidie pada 26 Desember (hari peringatan tsunami Aceh).

“Melihat dari kedatangannya, dapat kita simpulkan bahwa mereka datang saat Pemerintah Indonesia berfokus pada hal lain (hari libur), mereka memanfaatkannya, kebetulan Aceh wilayah paling dekat dengan laut Andaman,” ujarnya.

Ia juga menyebutkan, bahwa kedatangan pengungsi Rohingya itu bukan semata-mata terdampar begitu saja, melainkan adanya bantuan atau koneksi dari Aceh melalui GPS.

Dalam kesempatan ini, Achsanul juga menegaskan bahwa secara nasional sebenarnya saat ini terdapat 12.616 pengungsi luar negeri di Indonesia (belum termasuk dua gelombang terakhir ke Aceh pada Desember 2022), dan yang tertinggi bukanlah lah dari Myanmar, melainkan Afganistan dan Somalia.

“Dalam catatan kami pengungsi paling banyak ada dari Afghanistan, Somalia, dan Rohingya, serta sejumlah etnis lain dengan total 51 kebangsaan yang berada di Indonesia,” katanya. (Ant)

Related posts