Ramai-ramai Pelaku Usaha Harap Bank Konvensional Beroperasi Kembali di Aceh

Perbankan.

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Nagan Raya, Yuslan Thamren meminta Pemerintah Aceh agar kembali membuka layanan bank konvensional di Aceh, sebagai pilihan untuk transaksi keuangan guna mendukung kemajuan ekonomi dan investasi di daerah.

“Kehadiran bank konvensional di Aceh selama ini sangat dibutuhkan masyarakat dan pelaku usaha, karena memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan baik di dalam negeri maupun ke luar negeri,” kata Yuslan Thamren seperti dilansir laman Antara, Senin (15/5/2023).

Menurut dia, sejak terjadinya gangguan layanan perbankan melalui PT Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak Senin (8/5) lalu, banyak pengusaha asal Aceh di Jakarta termasuk dirinya tidak bisa bertransaksi keuangan untuk berbisnis karena tidak bisa menarik uang di dalam rekening miliknya maupun transfer antarbank.

Yuslan mengatakan, selama ini banyak pengusaha asal Aceh termasuk masyarakat Aceh yang menyimpan uang di rekening BSI, tidak bisa bertransaksi secara maksimal karena layanan  yang masih terganggu atau eror.

Dampak gangguan yang kini masih terjadi, kata dia, membuatnya tidak bisa membayar barang yang sudah tiba dari Amerika Serikat ke Indonesia karena tidak bisa melakukan transfer dari aplikasi mobile banking atau BSI mobile.

Hal yang sama juga dialami oleh rekan bisnisnya dari Aceh yang saat ini berada di Jakarta, yang tidak bisa bertransaksi karena gangguan layanan di BSI.

Untuk itu, ia mengharapkan agar persoalan ini mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah, dengan menghadirkan kembali layanan bank konvensional di Aceh, sehingga masyarakat memiliki pilihan untuk bertransaksi keuangan.

“Kami dukung BSI tetap ada di Aceh, tapi masyarakat dan pelaku usaha juga diberikan pilihan agar kami bisa bertransaksi melalui bank konvensional,” katanya.

Hal yang sama diutarakan oleh Ketua Hiswana Migas Aceh, Nahrawi Noerdin. Kata dia, pihaknya mendukung langkah DPRA yang ingin melakukan revisi qanun Lembaga Keuangan Syariah (LKS), dan dalam revisi itu dimungkinkan bank konvensional kembali hadir di Aceh.

Nahrawi mengakui sejak erornya sistem pelayanan pada Bank BSI, pihak SPBU sempat panik, karena dikawatirkan tidak akan ada BBM yang bisa dijual untuk masyakarat, karena tidak bisa dilakukan penembusan ke Pertamina. Sebab, kata dia, tidak ada pilihan bank lain.

“Kita bertansaksi ke luar negeri juga sulit karena keterbatasan layanan perbankan yang ada,” tandasnya. []

Related posts