Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR Aceh, Abdurrahman Ahmad menyesalkan sikap Kemendagri yang tiba-tiba mengusul lagi Achmad Marzuki jadi Pj Gubernur Aceh tanpa sepengetahuan pihaknya.
Kemendagri bahkan mengusulkan tiga nama ke Presiden Joko Widodo, masing-masing Achmad Marzuki, Sekda Aceh Bustami dan Dirjen Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri, Safrizal.
Hal itu bertolak belakang dengan usulan DPR Aceh yang mengusulkan hanya calon tunggal yaitu Bustami yang diusul menjadi Pj Gubernur Aceh. Abdurrahman menilai itu kesepakatan bersama antar fraksi di DPR Aceh.
Baca: DPRA Usul Sekda Aceh Bustami Jadi Calon Tunggal Pj Gubernur
“Kita semua sudah sepakat tidak mengusul lagi Achmad Marzuki surat sudah diantar. Tapi kita dapat kabar Acmad Marzuki masuk lagi lewat Kemendagri, kita tidak tau prosesnya bagaimana,” kata Abdurrahman kepada wartawan, Selasa (4/7).
Abdurrahman menilai Presiden harus memperhatikan aspirasi rakyat yang menginginkan agar Achmad Marzuki tidak diperpanjang jabatannya sebagai Pj Gubernur. Jika tetap dipaksakan, kata dia akan berpotensi ketidakstabilan politik di Aceh.
Apalagi penolakan Achmad Marzuki jadi Pj Gubernur sudah di suarakan oleh berbagai elemen masyarakat hingga ulama di Aceh.
“Presiden harus memperhatikan aspirasi rakyat, jika presiden tetap memaksakan Achmad Marzuki nanti di Aceh akan terjadi gejolak, ketidakstabilan politik, saya pikir ini harus diperhatikan oleh Presiden,” katanya.
DPR Aceh beralasan tidak mengusul lagi Achmad Marzuki karena tidak paham soal Aceh dan kerap mengambil kebijakan yang kontroversi tanpa musyawarah dengan legislatif.
“Beliau (Achmad Marzuki) ini tidak paham Aceh tidak peka, ini jadi persoalan sebenarnya selama dia memimpin. Janji dia tidak satupun terealisasi,” ucapnya.
Jika nanti Presiden tetap memilih Achmad Marzuki, DPR Aceh akan mengambil sikap untuk menentukan langkah apa yang akan dilakukan. “Tentu kita akan melakukan langkah selanjutnya dan sikap,” katanya.