Hasil Uji BBPOM, Jajanan Buka Puasa di Banda Aceh Aman Dikonsumsi

Ilustrasi, BBPOM Temukan Cincau Terindikasi Mengandung Boraks di Pasar Takjil Lambaro. (ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Para pemburu takjil di Banda Aceh dapat bernafas lega karena hasil uji sampel yang dilakukan oleh Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BB POM) menunjukkan bahwa tak ada bahan berbahaya yang ditemukan dalam berbagai jajanan buka puasa yang beredar di kota ini.

Untuk diketahui, Pj Sekda Banda Aceh Wahyudi turun langsung ke lokasi jualan takjil di Jalan Tgk Pulo di Baroh, Kampung Baru bersama Kepala BBPOM Yudi Noviandi dan jajaran. Ikut juga dalam pengujiam sample ini unsur dari Ombudsman Aceh dan Kadinkes Banda Aceh Lukman.

Tujuan dari pengambilan sampel tersebut adalah untuk memastikan bahwa takjil yang dijual tidak mengandung bahan berbahaya seperti zat pengawet, pewarna, atau bahan lain yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Hasil dari pengujian terhadap 23 sampel takjil, baik makanan maupun minuman menunjukkan bahwa tidak ada satu pun yang mengandung zat berbahaya. Sampel yang diuji meliputi berbagai jenis makanan dan minuman seperti mie, bakso, olahan tahu, olahan ikan, dan minuman berwarna mencolok.

Salah satu zat yang menjadi perhatian utama dalam pengujian adalah boraks, yakni bahan kimia yang sering digunakan sebagai zat pengawet untuk memberikan efek lebih renyah dan memperpanjang masa simpan makanan.

Pengujian tidak hanya dilakukan di satu lokasi, melainkan tersebar di tiga lokasi yang berbeda di Banda Aceh, yakni Lampineung, Darussalam, dan Kampung Baru. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa hasilnya mewakili kondisi keseluruhan kota.

Selama bulan Ramadan, BBPOM juga menjalankan pengujian di seluruh wilayah Aceh guna memastikan seluruh takjil yang beredar aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Pj Sekdako Wahyudi, mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak dalam memilih makanan, khususnya takjil yang banyak dijual di berbagai lokasi di Banda Aceh. Ia menekankan pentingnya memilih makanan yang higienis, alami, bergizi, dan bebas dari zat-zat berbahaya.

Tidak hanya kepada konsumen, namun juga kepada para pedagang, Wahyudi menekankan pentingnya untuk menjajakan takjil yang berkualitas dan aman bagi kesehatan. Ia menyampaikan kepuasannya atas kesadaran para pedagang dalam menjaga kualitas makanan yang dijual.

“Alhamdulillah, kesadaran dari para pedagang kita sangat bagus demi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kita,” ujar Wahyudi.

Related posts