Illiza: Syariat Islam tak akan mengikis kerukunan antar umat beragama

Illiza menjamu grup nasyid Raihan. (Ist)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Badan Kesbangpol dan Linmas Kota Banda Aceh kembali menggelar Sosialisasi Peningkatan Toleransi Kerukunan dalam Kehidupan Antar Umat Beragama yang bertajuk “Terciptanya Kader Muda Pengawal Kerukunan di Lingkungan Masyarakat” digelar selama dua hari, Rabu (12/8) hingga Kamis (13/10) di Aula SKB Lampineung, Banda Aceh.

Acara tersebut di ikuti oleh 90 orang siswa-siswi SMA/sederajat se-Kota Banda Aceh dan ditambah 10  guru pendamping dari setiap masing-masing sekolah.

Sementara narasumbernya berasal dari unsur Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), MPU, Kankemenag, dan Badan Kesbangpol dan Linmas Banda Aceh.

Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal dalam sambutannya menekankan pentingnya harmonisasi antar umat beragama terus terjalin dengan baik.

“Banda Aceh sudah dari dulu dikenal sebagai kota yang sangat toleran terhadap keberagaman umat beragama. Alhamdulillah, sampai saat ini Banda Aceh menjadi kota yang paling kondusif dengan tingkat kerukunan umat beragama yang tinggi,” katanya.

Menurutnya, penerapan syariat Islam di bumi Aceh juga tidak akan mengikis kerukunan dalam kehidupan antar umat beragama, bahkan memperkuatnya.

“Karena Islam adalah agama yang rahmatan lil ’alamin, yaitu rahmat bagi seluruh alam. Islam memberikan jaminan keamanan kepada pemeluk agama lain. Dan hal ini telah pula dicontohkan oleh Rasulullah SAW,” ujarnya.

Sementara itu Wakil Ketua FKUB Kota Banda Aceh, Eliaudin Gea yang mewakili umat Nasrani juga mengakui kerukunan antar umat beragama di Banda Aceh telah terjalin sejak lama.

“Saya sudah 38 tahun tinggal di Banda Aceh dan tidak pernah terjadi konflik agama di kota ini. Kehidupan antar umat beragama di Banda Aceh sangat harmonis,” katanya.

Sebelumnya di tempat yang sama, Kepala Badan Kesbangpol dan Linmas Banda Aceh, Tarmizi Yahya menyebutkan kegiatan ini bertujuan untuk membangun karakter anak bangsa yang berkomitmen mengawal kerukunan antar umat beragama dalam kehidupan sosial masyarakat.

“Kami berharap dengan kegiatan sosialisasi ini dapat membentuk kader generasi muda pengawal kerukunan dalam kehidupan beragama, baik antar umat beragama maupun internal umat beragama itu sendiri sehingga terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa dalam keberagaman,” harapnya. [Fahzian Aldevan]

Related posts