Dua tahun Jokowi-JK, Indonesia jauh dari target poros maritim dunia

Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan. (Google)

Jakarta (KANALACEH.COM) – Wakil Ketua Komisi IV DPR Daniel Johan menilai, jelang dua tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla Indonesia semakin jauh dari target menjadi poros maritim dunia.

Setelah illegal fishing atau penangkapan ikan ilegal berjalan cukup baik, kekuatan perikanan dan kelautan Indonesia justru terpuruk.

“Kami sangat prihatin karena justru itu program unggulan dan janji Jokowi untuk wujudkan poros maritim semakin jauh,” kata Daniel, Selasa (18/10).

Wakil Sekretaris Jenderal PKB itu juga menyinggung soal grafik nilai ekspor hasil perikanan yang trennya menurun pada 2015 dan 2016.

Hasil tersebut juga ditampilkan pada situs Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Ia menambahkan, akibat beberapa kebijakan Menteri KKP Susi Pudjiastuti, 1,5 juta nelayan dan buruh ikan menganggur, devisa sekitar 2 miliar dollar AS hilang, dan pasokan ikan ke unit pengolahan ikan anjlok 60 persen.

Meski demikian, Daniel menilai, sejumlah pencapaian positif juga telah ditunjukkan pemerintah. Misalnya, pemberantasan suap dan pungutan liar (liar).

Gebrakan tersebut, menurut dia, harus dibarengi dengan konsistensi di lapangan hingga persoalan tersebut tak lagi menjadi budaya dan hanya berujung pada pemberitaan.

Bidang kedaulatan pangan juga disebut cukup menunjukan kemajuan.

Namun, Daniel menilai, perlu ada kelanjutan melalui kemandirian pangan di tingkat provinsi.

Dengan demikian, masing-masing provinsi bisa memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari secara mandiri tanpa harus tergantung dari provinsi lain.

Dana desa juga harus dimanfaatkan untuk membentuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Badan Urusan Logistik (Bulog) mandiri sehingga kedaulatan pangan menjadi tanggung jawab sampai di tingkat desa.

Ia juga meminta Presiden untuk menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan yang belum terselesaikan karena sangat memengaruhi keberhasilan pemerintah.

“Jadi sisa waktu ini, pemerintah harus benar-benar fokus pada visi misi awal karena sejak awal pemerintahan ini sudah memiliki visi besar maupun ukuran-ukuran konkret yang mau dicapai,” kata Daniel. [Kompas]

Related posts