Buruh bongkar muat di Aceh Barat keluhkan kondisi jalan berlubang

Kondisi jalan berlubang di tempat bongkar muat barang di Aceh Barat. (Ist)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Pekerja buruh bongkar muat di Aceh Barat mengeluhkan kondisi jalan tempat mobil barang tempat mereka bekerja di Kecamatan Meureubo, Aceh Barat karena di jalan tersebut berlubang.

Ketua DPC Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) Aceh Barat, Novriza mengatakan kondisi berlubangnya di jalan di tempat bongkar muat barang tersebut sudah ada sejak dua tahun terakhir.

“Jalan berlubang yang sering digenangi air itu tak sedap dipandang, juga mengganggu ketidaknyamanan dan menganggu keselamatan para buruh bongkar muat,” kata Novriza dalam siaran pers yang diterima Kanalaceh.com, Jumat (18/11).

Lanjutnya, beberapa waktu lalu pernah ada mobil barang yang terjungkir balik karena lubang tersebut. Beruntung tidak ada yang terluka.

“Tapi bagaimana kedepannya jika ada yang mobil bongkar muat yang terjungkir lagi?,” ujarnya.

Ia mengaku bersama rekan-rekannya dari Serikat Pekerja Aceh (SPA) Aceh Barat diwakili oleh Mustafa dan Federasi Serikat Pekerja Transportasi Indonesia (FSPTI) Aceh Barat diwakili Yusri Harefa yang juga bekerja di tempat tersebut pernah meminta agar Dinas Perhubungan Aceh Barat mengambil langkah guna menindaklanjuti kerusakan jalan. “Hingga saat ini belum ada tindakan dari dinas tersebut,” jelasnya.

“Dishub punya kewajiban, karena mobil barang ini di bawah naungan Dishub. Namun Dishub beralasan tidak ada dana. Jujur itu sangat mengecewakan, dan merasa dipandang sebelah mata sebagai buruh,” pungkasnya.

Novriza berharap adanya sensitifitas mengenai ketidakadilan yang dialami oleh para buruh di Aceh Barat dari pihak Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Aceh Barat.

“Saat ini jumlah dari buruh bongkar muat berjumlah lebih kurang 70 pekerja, dimana para anggotanya terdiri dari orang-orang yang bernaung di bawah SBSI, SPA, dan FSPTI. Kami tidak mau meminta-minta, kami hanya mau para jajaran dari dinas terkait bekerja sesuai kewajibannya, dan apa yang menjadi hak kami, jadikanlah hak kami,” demikian Novriza. [Aidil/rel]

Related posts