Mentan: Indonesia bebas impor kentang tiga tahun lagi

Ilustrasi. (Antara)

Banjarnegara (KANALACEH.COM) ­- Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menyatakan saat ini Indonesia masih mengimpor kentang sebanyak 29 ton per tahun.

Namun dia menyatakan, impor akan terus ditekan dengan cara menggenjot produksi lokal.

“Strateginya dengan pengadaan benih unggul, penerapan alat mesin pertanian untuk menghemat biaya, dan pembuatan embung untuk memastikan ketersediaan air bagi pertanian,” jelas Mentan saat berdialog dengan ratusan petani kentang di dataran tinggi Dieng Kecamatan Batur Kabupaten Banjarnegara, Selasa (27/12).

Kalau pun memang harus impor, Mentan menyatakan, impor sesuai kebutuhan, bukan didasari keinginan.

“Kalau petani bisa produksi dan memenuhi kebutuhan dalam negeri, impor kita tutup. Tidak ada kata lain, karena itu cara menyejahterakan petani,” tegasnya.

Bahkan dia menyebutkan pemerintah memiliki obsesi agar bisa mengekspor ketang. Dalam skala kecil, kegiatan ekspor ini juga sudah dilakukan petani Dieng yang sudah melakukan ekspor kentang ke Singapura.

“Bahkan sekarang ini tengah diupayakan ke negara tetangga lainnya. Itu membuktikan, kalau kita bersungguh-sungguh, kita bisa,” jelasnya.

Direktur Jendral Perdagangan Dalam Negeri, Oke Nurwan yang mendampingi kunjungan Mentan, mengatakan impor kentang sebanyak 26 ribu ton per tahun, bukan merupakan kentang sayur. Namun itu kentang untuk kebutuhan industri.

“Kentang granola tidak ada impor. Kalau beberapa waktu ditemukan di Pasar Induk, itu merupakan kentang selundupan,” jelasnya.

Untuk memastikan hal itu tidak terjadi lagi, Oke menyatakan, kementerian pertanian dengan delapan lembaga negara lainnya seperti Bea Cukai dan Polri, telah sepakat untuk melakukan pengawasan bersama.

Bahkan dia juga menyatakan, impor kentang industri ini juga akan terus ditekan. “Dalam tiga tahun, mudah-mudahan tidak ada impor kentang,” jelasnya.

Untuk memastikan hal ini, Oke menyebutkan, Kementerian Pertanian telah bertemu dengan pemilik modal yang selama ini mendatangkan kentang impor.

Dalam pertemuan itu, mereka yang berjanji akan melakukan investasi untuk meningkatkan produksi kentang dalam negeri.

Dia juga menyatakan, untuk memenuhi target penghentian impor kemtang tersebut, setiap tahun dibutuhkan 25 hektare untuk pembibitan dan 1.000 hektare untuk penanaman.

“Kalau itu semua bisa dipenuhi dalam tiga tahun masalah akan terselesaikan,” katanya. [Republika]

Related posts