Banjir dan longsor putuskan jalur lintas Barat Selatan

Ilustrasi. (sindo)

Meulaboh (KANALACEH.COM) – Banjir dan tanah longsor dilaporkan melanda sejumlah titik badan jalan wilayah Barat Selatan Provinsi Aceh akibatnya aktivitas transportasi darat lumpuh karena kendaraan tidak bisa melintas di kawasan itu.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penangulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Aceh Barat, Budi Sastra di Meulaboh, Kamis, mengatakan banjir melanda tujuh dari 12 kecamatan, dan tanah longsor terjadi di kawasan pegunungan Kecamatan Sungai Mas menghubungkan Meulaboh-Geumpang (Kab Pidie).

“Tim sudah bergerak ke sana mencoba melakukan penanganan darurat untuk pembersihan, hingga kini kami masih dalam proses evakuasi material dengan alat berat,” katanya saat dihubungi.

Tanah longsor juga terjadi di kawasan lintas Kabupaten Nagan Raya-Kabupaten Aceh Tengah, tepatnya di kawasan puncak pegunungan Singah Mata, Kecamatan Beutong Ateuh, jatuhan material tanah dan pohon ke badan jalan terjadi pada Rabu, (4/1) sore.

Sementara itu banjir akibat intesitas curah hujan tinggi membuat lintas Meulaboh-Calang (Kab Aceh Jaya) terputus, tepatnya di Kawasan Desa Gampong Baroe, Kecamatan Teunom, Kabupaten Aceh Jaya, di sana ketinggian air di atas badan jalan utama hingga ketinggian 100 centimeter.

Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penangulangan Bencana Kabupaten (BPBK) Aceh Jaya Rimbawan, mengatakan ratusan kendaraan roda dua dan roda empat terjebak macet di lokasi derasnya air banjir luapan Kreung Teunom sehingga tidak bisa dilintasi, kecuali mobil dam truk memaksa melintasi jalan lintas Provinsi Aceh itu sejak Kamis, (5/1).

“Saat ini kami sudah menyediakan dapur umum, untuk persiapan apabila memang masyarakat dengan kendaraannya belum bisa melintasi hingga sore ini. Saat ini belum bisa dilintasi, kecuali truk besar,” katanya.

Dia menjelaskan untuk wilayah Kabupaten Aceh Jaya, hingga Kamis, (5/1) siang, baru lima kecamatan di daerah itu yang terendam banjir, namun kondisi cuaca yang saat ini masih sangat ekstrim tidak menutup kemungkinan semua kecamatan rata oleh banjir.

Rimbawan menjelaskan belum terdata jumlah pengungsian di Aceh Jaya, namun semua masyarakat yang terdampak sudah beranjak dari rumah karena sudah terendam dan tidak bisa memasak dan memilih mencari tempat yang lebih aman.

Selama bencana alam ini terjadi, satu orang warga M Isa (62) Desa Mugo Cut, Kecamatan, Panton Reu, Aceh Barat dilaporkan hilang setelah terseret arus sungai saat genangan air banjir menutupi badan jalan aspal pada Kamis, (5/1) pukul 11:20 WIB.

“Tim sudah bergerak melakukan pencarian. Awalnya korban bersama istri dan anak mau pulang ke rumah berjalan melalui jalan aspal di pinggir sungai, korban berjalan paling belakang tiba-tiba korban sudah hilang diduga jatuh terseret arus ke sungai,”kata Koordinator Pos SAR Meulaboh Dwi Hetno menambahkan. [Antara]

Related posts