Selama 2017, 46 kasus penyakit Difteri terjadi di Aceh dan ditetapkan sebagai KLB

RSUZA: Dokter muda terserang difteri
Dokumentasi - Seorang pasien terjangkit difteri dirawat di ruang isolasi RSUZA, Senin (20/2). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Penyakit difteri di Aceh sudah ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB). Pasalnya, penyakit ini semakin meluas dan ditemukan sebanyak 46 kasus pada periode Januari-Februari 2017. Dari 46 kasus penyakit difteri, tiga diantaranya meninggal dunia.

Sementara di Aceh Timur ada sekitar 18 kasus suspek (kss), Aceh Utara 6 kss, Pidie Jaya 10 kss, Banda Aceh 6 kss, Aceh Besar 1 kss, Lhokseumawe 1 kss, Bireuen 2 kss dan Aceh selatan 1 kss.

Saat ini pasien tersebut ditempatkan di beberapa rumah sakit yang memiliki ruang isolasi, termasuk dua pasien dari Aceh Timur yang masih dirawat ke rumah sakit Adam Malik Medan.

Kabid P2P Dinkes Aceh, Abdul Fatah mengatakan, ia tidak menampik bahwa penyebaran penyakit difteri di Aceh semakin meluas dan patut di waspadai, meskipun ada sebagian yang masih suspek (terduga) difteri.

“46 kasus ini yang kita nyatakan Suspek Difteri, dalam konteks penyakit difteri ini apabila suspek, tata laksananya sudah masuk KLB dan tidak menunggu hasil Lab,” katanya saat dijumpai wartawan di ruangannya, Kamis (23/2).

Dikatakannya, penyakit difteri ini sangat cepat menular melalui udara, seperti batuk, kena percikan air liur dan terkena sentuhan si penyakit difteri. Penyakit ini menyerang selaput lender pada hidung, tenggorokan disertai demam dan sesak nafas.

Awal dari terkena penyakit difteri ini, kata Abdul Fatah, akibat belum meratanya proses imunisasi di seluruh pelosok Aceh. Dari data yang diperoleh, cakupan proses Imunisasi di Aceh baru 64 persen.

Kemudian ada sebagian orang tua yang tidak mau anaknya di imunisasi karena adanya pemikiran yang menyatakan vaksin imunisasi itu haram.

Ia mengimbau agar orang tua segera memberikan imunisasi kepada anak. Sebab, kata dia, hanya cara seperti itu yang dapat mencegah tertularnya penyakit difteri. [Randi]

Related posts