Ketika Pasien RSJ Aceh Resah dengan Money Politics

KIP Banda Aceh menggelar sosialisasi kepemiluan di Rumah Sakit Jiwa Aceh, Rabu (27/3). (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kota Banda Aceh menggelar sosialisasi kepemiluan di Rumah Sakit Jiwa Aceh (RSJA), Rabu (27/3). Sosialisasi itu diikuti puluhan pasien orang dengan gangguan jiwa di rumah sakit tersebut.

Ketua KIP Banda Aceh Indra Milwaldy saat itu sedang memberikan arahan terkait tata cara pencoblosan surat suara. Kemudian ia juga menjelaskan aturan yang berlaku pada pemilu 2019.

Namun, saat sesi tanya jawab, seorang pasien RSJ memberikan pertanyaan ke Ketua KIP Banda Aceh. Pertanyaannya soal money politics yang gencar dilakukan oleh tim sukses masing-masing peserta pemilu untuk mendulang suara.

Baca: Pemilu 2014 ada 23 Persen, RSJ Aceh Siap Tampung Caleg Gagal

“Banyak saat ini caleg yang melakukan money politik. Kita resah juga, jadi apa bedanya dengan orang yang bagi-bagi barang untuk memilih caleg tertentu?,” tanya seorang pasien RSJ Aceh.

Pertanyaan itu lantas membuat peserta sosialisasi kaget. Lalu, Indra Milwaldy mengapresiasi pertanyaan pasien itu. Ia menjawab, money politics tentunya dilarang.

Baca: Ketika pasien Rumah Sakit Jiwa Aceh sebut nama Jokowi dan Prabowo

Namun, soal pemberian barang dari caleg ke warga itu diperbolehkan, asalkan tidak melebihi nominal harga yang sudah ditentukan KPU,  yakni Rp 60 ribu.

“Boleh caleg tertentu memberikan barang tapi pada saat kampanye, misalnya penutup kepala, makanan dan lainnya. Namun barang itu tidak boleh lebih dari Rp 60 ribu,” kata Indra.

Pertanyaan itu juga memancing peserta lainnya untuk bertanya soal pemilu dan tata cara pencobloasan. Pertanyaan yang diajukan juga beragam, mulai dari soal DPT hingga jumlah calon DPD, DPD RI dan DPR Aceh.

Pantauan kanalaceh.com, pasien yang hadir dalam sosialisasi itu, saat ditanya soal capres dan calon DPD, mereka juga bisa menjawab satu persatu. [Randi]

Related posts