Multiyears Dibatalkan, IKASI Unsyiah: Komunikasi Politik DPRA dan Pemerintah Aceh Buruk

Pimpinan DPRA menggelar konfrensi pers soal pembatalan proyek multiyers. (Kanal Aceh/Randi)

Banda Aceh (KANALACEH.COM) – Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) telah sepakat membatalkan MoU Proyek Multiyears tahun 2020-2022 dengan pagu anggaran Rp 2,7 triliun, yang terdiri 11 ruas jalan lintas penghubung antar kabupaten dan satu waduk.

Menurut DPRA, pembatalan itu dikarenakan adanya temuan soal penganggaran yang tidak sesuai prosedur dan akan berdampak terhadap ranah hukum.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Ikatan Alumni Komunikasi (Ikasi) Unsyiah, Febri Miraj berpendapat, seharusnya ada upaya pembahasan ulang atau revisi agar proyek itu bisa sesuai prosedur.

“Kalau memang itu benar, kenapa tidak dibahas dan direvisi sehingga Proyek Multiyears bisa sesuai prosedur,” kata Febri Miraj, Selasa (28/7) dalam siaran persnya.

Baca: Karena Bermasalah, DPRA Batalkan Proyek Multiyears Rp 2,7 Triliun

Febri Miraj mengatakan bahwa komunikasi politik Pemerintah Aceh dan DPRA sangat buruk, sehingga Proyek Multiyears itu sampai dibatalkan. Febri berharap kepada Pemerintah Aceh dan DPRA untuk duduk kembali membahas proyek tersebut.

“Kita harap legislatif dan eksekutif untuk melakukan komunikasi politik secara ulang. Kepentingan politik antar kubu-kubuan sebaiknya dihindari dulu ketika sedang membahas pembangunan infrastruktur Aceh. Kita minta mereka bisa kompak,” ucapnya.

Menurut Febri, konflik antar lembaga dapat dihindari jika komunikasi politiknya berbasis kejujuran dan transparan, serta meletakkan kepentingan masyarakat di atas kepentingan kelompok dan golongan.

Febri menegaskan, DPRA dan Pemerintah Aceh seharusnya melihat kepentingan masyarakat Aceh. “Pembangunan 11 ruas jalan penghubung kabupaten dan satu waduk sangat dibutuhkan oleh rakyat. Proyek Multiyears ini harus dilanjutkan,” ujarnya. [Randi/ril]

 

View this post on Instagram

 

Aceh Jaya (KANALACEH.COM) – Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan mobil merek Honda CRV dengan mobil pick up yang bermuatan tiga hewan kurban terjadi di jalan lintas Banda Aceh – Meulaboh, tepatnya di Desa Seneubok, Kecamatan Teunom, Aceh Jaya, pada Selasa (28/7). Dalam kejadian itu, tiga hewan kurban mati ditempat. Sementara, kedua pengemudi mengalami luka-luka dan kendaraannya mengalami rusak berat. Dirlantas Polda Aceh Kombes Pol Dicky Sondani mengatakan, kecelakaan ini bermula saat mobil CRV yang dikendarai oleh Safridah (49) melaju dari arah Aceh Jaya menuju Meulaboh, Aceh Barat sementara pengemudi mobil pick up dikendarai oleh Said Afzal melaju dari arah sebaliknya. “Pengemudi mobil honda CRV hilang kendali dan oleng ke kanan jalan arah Banda Aceh sehingga tertabrak dengan mobil Pick Up yang melaju dari arah Meulaboh menuju arah Banda Aceh sehingga mengakibatkan laka lantas,” kata Dicky saat dikonfrimasi. Dicky bilang mobil yang mengangkut sapi untuk kurban tersebut mati ditempat. “Akibat laka lantas itu, 3 sapi untuk kurban mati,” ujarnya. Selengkapnya klik disini www.kanalaceh.com atau swipe story #bandaaceh #acehbesar #acehjaya #acehbarat #naganraya #abdya #acehselatan #subulussalam #acehsingkil #pidie #pidiejaya #bireuen #acehutara #lhokseumawe #acehtimur #langsa #acehtamiang #gayolues #acehtengah #benermeriah #sabang #lakalantas #polantas #jalan #pickup #poldaaceh #hewankurban #mati #iduladha #qurban

A post shared by Kanal Aceh (@kanalacehcom) on

Related posts