Sekjen PDIP: Di Aceh Money Politics Masif, Suara 1 Keluarga Rp 1 Juta

Jakarta (KANALACEH.COM) – Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto berbicara soal masifnya praktik money politics di Aceh. Ia menyebut satu keluarga di daerah perkebunan karet di Aceh menerima Rp 1 juta dari lawan politik Jokowi-Ma’ruf Amin di Pemilu 2019.

“Ya kalau kita lihat sebenarnya Aceh itu sangat terbuka terhadap kepemimpinan Pak Jokowi-Ma’ruf Amin. Hanya kami melihat ada money politics juga yang masif. Keluarga di daerah perkebunan karet perkebunan sawit itu banyak yang menerima Rp 1 juta,” ujar Hasto seperti dilansir laman Detik.com, Kamis (9/5)

Berdasarkan hitung cepat, Jokowi-Ma’ruf Amin kalah telak dari Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Aceh. Ini, menurut Hasto, karena Jokowi-Ma’ruf Amin banyak mendapat fitnah.

“Terlalu besarnya fitnah yang ditujukan terhadap Pak Jokowi-KH Ma’ruf Amin dan kampanye yg mereka lakukan,” ucapnya.

Hasto lalu menyebut ada upaya dari Gerindra dan PKS menggerus partai lokal di Aceh. Koalisi Jokowi-Ma’ruf disebutnya mencoba merangkul partai-partai lokal ini tapi mendapat perlawanan.

“Yang membuat ironi itu adalah Partai Aceh justru berkurang kursinya, lebih dari 15 kursi dari laporan yang kami terima Partai Aceh berkurang. Ini sebuah ironi padahal sejak awal ingin berkomitmen membangun bersama-sama masa depan Aceh bersama dengan partai lokal, tapi kemudian upaya Gerindra dan PKS justru malah menggerus partai lokal, itu sangat ironi,” kata Hasto.

Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’ruf ini menegaskan siap membantu partai lokal Aceh. Hasto kembali berbicara soal langkah lawan menggembosi partai lokal di provinsi tersebut.

“Kami akan menata diri dan langkah konsolidasi kerja sama dengan Partai Aceh, bahkan kekurangan kursi mereka karena berbagai fitnah yang ditujukan kepada Jokowi-Ma’ruf bisa diatasi dengan kerja sama baik, kami sejak awal nggak ingin gerus partai lokal tapi ingin dorong kerja sama dengan lokal,” tegasnya. [detik.com]

Related posts